Inilah Cara membuat Pupuk Organik Cair Dari Urine Ternak Sapi

 

INFOKU, BLORA - Sujati, mantan dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) asal Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan urine sapi dibuat pupuk organik cair untuk tanaman aneka tanaman di kebun.

Sejak purna tugas Januari 2023, Sujati (dosen metologi penelitian dan statistika) itu lebih konsentrasi di bidang pertanian dan perkebunan.

Sujati (Foto : IST )

Jati panggilan sehari-hari, menceritakan bahwa urine sapi mengandung unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman diantaranya mengandung Nitrogen 1%,Phospor 0,5%,Carbon 1.1%, air 92% dan berbagai zat yang berguna bagi kehidupan tanaman.

“Setelah urine tersebut di olah atau difermentasi selama 28-31 hari kandungan unsur hara tersebut meningkat unsur Nitrogen menjadi 2,7%, Phospor bertambah 2.4% dan unsur kalium menjadi 3.8 %,” jelasnya, Minggu (16/7/2023).

Dia juga telah mempratikan pengolahan urine sapi dengan mengunakan tong plastik yang diisi berbagai bahan diantaranya urine sapi 20 liter, gula merah 1 kg, berbagai jenis empon-empon (lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur) masing-masing 0,5 kg ,EM4, air 5 liter. 

Baca juga : Diversifikasi Olahan Pisang di Bazar UMKM Dipopulerkan Mahasiswa KKN Tematik UNDIP

“EM4 adalah merupakan bahan yang membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkat kualitas hasil pupuk organik,” terangnya.

Setelah proses pembuatan selama satu bulan baru pupuk cair tersebut bisa dimanfaatkan.

Dia telah memanfaatkan pupuk cair untuk memupuk tanaman buah-buahan di antaranya tanaman nangka, duren, advokat dan mangga.

Penampilan tanaman setelah diberi pupuk organik cair tampak daun hijau, berbunga lebat dan sehat.

Karena penggunaan pupuk cair hasil ramuan tersebut selain dapat meningkatkan kesuburan tanah juga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama.

Sebagai catatan penggunaan pupuk organik cair juga dianggap lebih minim patogen dibandingkan dengan menggunakan kotoran atau faeses sebagai pupuk organik.

Baca juga : Keluhkan Gaji, Guru dan Pegawai Tidak Tetap Audiensi dengan DPRD & Dindik

Berdasarkan fakta tersebut ternyata pupuk organik cair yang berasal dari urine sapi juga memiliki peluang yang sama untuk meningkat kesuburan tanah.

Hal itu menarik perhatian dan apresiasi dari mantan Kepala Dinas Pertanian Blora Bambang Sulistya ketika bersilaturahmi ke rumah Sujati.  

Diungkapkannya, alangkah hebatnya kalau gerakan penggunaan pupuk organik di Kabupaten Blora tidak hanya terbatas  mengolah kotoran atau feses sapi saja, akan tetapi juga bisa memanfaatkan air kencing sapi yang selama ini masih belum mendapatkan perhatian istimewa sebagai bahan pupuk organik cair.

Mengingat Kabupaten Blora merupakan gudangnya sapi Jawa Tengah. Dinas Pangan Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten (DP4) Blora menginformasikan populasi ternak sapi di Blora saat ini mencapai lebih dari 220.718 ekor sapi.

“Sementara seekor sapi akan menghasilkan kotoran hewan atau feses sebanyak 8-10 kg dan air kencing sapi atau urin sebanyak 10 liter per hari.

Sehingga ketersediaan  bahan utama untuk pembuatan pupuk organik sangat melimpah,” ungkapnya.

Baca juga : Wow ..... KPU Blora Sudah Habiskan Rp 25 Milyar untuk Tahapan Pemilu

Menurutnya, orientasi pembuatan pupuk organik masih fokus mengolah kotoran padat, belum menyentuh pemanfaatan air kencing sapi sebagai pupuk organik cair yang juga memiliki manfaat:  meningkatkan kesuburan tanah dan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikrobia tanah, meningkatkan kualitas hasil panen dan menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman. (Setyorini/IST)  


Post a Comment

0 Comments