INFOKU, BLORA – Untuk sementara pembangunan SDN Gadon
Kecamatan Cepu senilai Rp 813 juta dihentikan.
Hal itu imbas tragedi tewasnya satu pekerja yang tengah membersihkan bangunan.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora bakal
mengklarifikasi kejadian itu pada pelaksana pekerjaan.
Kabid Sarana Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Sandy
Tresna Hadi mengatakan, pembangunan SDN Gadon dihentikan
sementara hingga waktu yang belum ditentukan.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Aparat
Penegak Hukum (APH). Baik kepolisian maupun kejaksaan.
Sementara berhenti dulu. Proyek renovasi SDN Gadon
ini ada pendampingan dari kejaksaan, terangnya.
Sandy menjelaskan, musibah tewasnya satu pekerja
menjadi pembelajaran untuk 57 sekolah lain yang dibangun dari dana alokasi
khusus (DAK) tahun ini. Terutama dalam segi keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
“Ini adalah musibah,” imbuhnya.
Baca juga : Gaji PPPK Guru dan Anggaran Pilkada akan Direfocusing pada P-APBD
Dia menjelaskan, total anggaran DAK Pendidikan
di Blora tahun ini sebesar Rp 47 miliar. SDN Gadon
anggarannya sebesar Rp 813 Juta.
“Ada lima kegiatan. Mulai renovasi dua ruang
kelas, kantor kepala sekolah, pembangunan perpustakaan,
laboratorium,” jelasnya.
Sementara itu Kasi Datun Kejari Blora Agustinus
Dian Leo Putra mengungkapkan, pihaknya bakal memanggil dinas terkait dan
pelaksana pekerjaan bangunan SDN Gadon hari ini (25/7). Pihaknya akan
meminta klarifikasi terkait permasalahan tersebut.
Sebetulnya Senin hari ini (kemarin) ada
pertemuan, tapi tadi dari dinas ada kegiatan keluar kota.
“Kami juga dapat informasi dari pihak keluarga
sudah sepakat damai,” terangnya.
Leo menerangkan, sudah ada komunkasi pelaksana
pekerjaan, kepolisian, dan pihak keluarga.
Baca juga : Di Usia 57 tahun Seorang Guru dari 753 PPPK Formasi Guru Blora Resmi Dilantik
Hasilnya sepakat untuk damai. Keluarga korban
telah diberikan santunan. Namun pihaknya masih perlu memastikan para pekerja
dan korban sudah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Kalau terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan nanti
ada tambahan santunan lagi, katanya.
Satu pekerja meninggal dunia atas nama Solikin
(34), warga Dukuh Ningalan, Desa Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban. Pada Jumat
(20/7) pekerja sedang membersihkan puing-puing bekas tembok yang baru saja
diruntuhkan.
Nahasnya satu orang tertimpa bangunan. Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr. Soeprapto Cepu. Sempat mendapatkan perawatan medis namun tak terselamatkan. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment