INFOKU, BLORA – Hari Raya Idul Adha tak
lama lagi, nampak para penjual sapi mulai berdatangan.
Namun, para pedagang tidak berani ambil banyak, karena mereka masih trauma dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).
”Beberapa kali diskusi dan
ngobrol dengan para peternak, mereka masih takut menjual banyak sapi. Seperti
di Jepon tidak berani lebih dari sepulug sapi yang dijual,” ungkap Tekad,
peternak sapi di Desa Palon, Kecamatan Jepon.
Tekad menjelaskan, para peternak
sapi masih khawatir wabah PMK kembali menjangkiti sapi mereka.
Sehingga para peternak mengurangi
jumlah ternak yang dijual menjelang Idul Adha.
Upaya membersihkan kandang dan
kesehatan sapi lebih diutamakan menjelang kurban.
Baca juga : Sama Dengan UGM, Pemdes Tunjungan Blora Kelola Wisata Berbasis Masyarakat
”Mungkin trauma, karena di Jepon
saat terjadi PMK banyak sapi yang mati. Saya sendiri saat ini sering
membersihkan kandang,” jelasnya.
Sapi yang di ternaknya sudah
semua tervaksin PMK dan LSD. Sehingga, dia tidak begitu khawatir.
Untuk penjualan sapi saat ini
sudah mulai banyak pembeli. Pembeli dari lokal dan luar daerah berdatangan.
Bahkan dirinya mengaku sudah
mengantongi perusahaan yang membeli sapi-sapi peliharaannya.
Baca juga : Tunggakan PBB Kabupaten Blora sebesar Rp 5 Miliar di Telusuri Kejari
Untuk penjualan sapi saat ini
mulai banyak. Untuk kurban,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang
Kesehatan Hewan Dinas Pengan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora
Tejo Yuwono mengungkapkan, vaksin PMK dan LSD masih terus berjalan. Namun,
pihaknya belum mengungkapkan capaian vaksin tersebut.
Vaksin saat ini masih berjalan terus,” jawabnya singkat. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment