INFOKU, BLORA – Jelang Hari Raya Idul Adha,
Pemkab Blora menerjunkan 60 petugas pemeriksa hewan kurban.
Itu untuk mengantisipasi hewan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dijual. Saat ini penjualan hewan kurban masih sepi.
“Kami sudah persiapkan petugas pemeriksaan,
sekitar 60 orang. Nanti mereka yang akan memeriksa sapi-sapi yang bakal dijual
untuk kurban,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan, Pertanian,
Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora Tejo Yuwono Selasa (13/6).
Menurut Tejo, jumlah petugas yang
disiagakan masih kurang. Itu karena jumlah populasi sapi saat ini cukup banyak.
Seharusnya, minimal setiap kecamatan ada dua orang petugas. Bahkan bisa lebih.
Tergantung jumlah populasi sapi di kecamatan tersebut.
Baca juga : Terkait PMK & Lato-lato, Peternak di Blora Batasi Penjualan Sapi
“Kami optimalkan petugas yang ada
agar bisa maksimal untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban,’’ terangnya.
Tejo mengungkapkan, penyebarkan
PMK saat ini mulai melandai. Hal itu dipengaruhi pendistribusian vaksin yang
sudah masif. Sekitar 80 ribu vaksin telah terdistribusi. Sebanyak 58 ribu dosis
terdistribusi akhir tahun lalu. Sedangkan 22 ribu disalurkan tahun ini.
“Penyalurannya bertahap.
Alhamdulillah saat ini penyebaran PMK sudah melandai,’’ katanya.
Baca juga : Tunggakan PBB Kabupaten Blora sebesar Rp 5 Miliar di Telusuri Kejari
Sugiyono, salah satu peternak sapi
di Desa Mlangsen Blora Kota mengungkapkan, sapinya telah diperiksa petugas dari
DP4.
Hasilnya, sapi-sapinya dinyatakan
layak jual untuk kurban. Sayangnya, hingga kini belum ada sapi yang terjual.
Biasanya menjelang hari H ia menjual ternaknya di Pasar Hewan Blora.
"Ada yang melihat-lihat di kandang tapi belum beli, biasanya saya jualnya di Pasar Pon,’’ katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment