INFOKU, BLORA – Akhirnya 2 orang kepala desa (kades) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang mengundurkan diri dari jabatannya, kini telah didaftarkan sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) dari PDI-P ke KPU Blora.
Kedua
orang tersebut yaitu Jani yang merupakan Kades Kalinanas, Kecamatan Japah dan
Indra Eko Sulistyono alias Yong yang merupakan Kades Sendangwungu, Kecamatan
Banjarejo.
"Total
bacaleg semuanya ada 45 orang, termasuk dua kepala desa dan persyaratannya
sudah clear untuk pengunduran dirinya," ucap Ketua DPC PDIP Kabupaten
Blora, M Dasum saat kepada wartawan di Kantor KPU Blora, kemarin
Pada
saat proses pendaftaran ke KPU Blora, Jani dan Yong juga ikut hadir menggunakan
seragam PDIP berwarna merah.
Keduanya
juga menjelaskan alasannya mengundurkan diri sebagai kades yang telah belasan
tahun didudukinya tersebut.
Baca juga : ASN, TNI, Polri, Kades, Perades, Harus Mundur bila Nyaleg
"Yang
penting dari kami itu adalah pengabdian kepada masyarakat, selama kurang lebih
16 tahun menjadi kepala desa, kalau kemarin itu hanya bermanfaat untuk warga
masyarakat desa Kalinanas, tentu saja kami ingin ke depan lebih bisa bermanfaat
kepada orang banyak, paling tidak sekecamatan, jadi harapannya hidup ini lebih
bermakna berarti bermanfaat ke banyak orang," ujar Jani
Pada
pemilihan legislatif (pileg) 2024 mendatang, Jani yang telah menjabat kades
Kalinanas sebanyak tiga periode tersebut akan maju sebagai bacaleg dari daerah
pemilihan (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Japah, Todanan dan Kunduran.
Dirinya
juga menjelaskan alasannya bergabung ke partai besutan Megawati Soekarnoputri
daripada partai politik lainnya.
"PDI-P
mottonya partaine wong cilik, dekat dengan rakyat sesuai harapan kami, kita
enggak bisa jauh dari orang lain, dan itu pertimbangan kami karena saya berasal
dari orang-orang kecil juga," terang dia.
Pernyataan
hampir serupa juga disampaikan oleh Yong yang telah menjabat kades Sendangwungu
selama tiga periode.
Menurutnya,
saat ini merupakan momentum yang pas untuk dapat melanjutkan kariernya ke ranah
politik dengan masuk PDI-P.
"Kalau kita enggak mengambil momentum yang tepat nanti kan pengabdian kita kepada warga sudah buntu, makanya kita ingin menyambungkan lidah rakyat melalui partai, kita pilih PDI-P karena kiranya kita tepat di situ, karena selalu dekat penginnya dengan rakyat," pungkasnya (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment