Jalan Inpres Randublatung-Ngawi masih Menunggu Tahapan


INFOKU, BLORA Pelaksanaan proyek Jalan tembusan Randublatung-Ngawi diperkirakan belum dapat jatah anggaran perbaikan melalui skema Instruksi Presiden (Inpres).

Diperkirakan bakal masuk tahap kedua. Dari lima jalan di daerah masuk inpres, baru dua paket masuk tahap pertama.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora Yudi Kristiawan mengatakan, jalan menghubungkan Randublatung hingga perbatasan dengan Kabupaten Ngawi, telah masuk ke dalam short list lima paket. Yakni Perpres Nomor 79 Tahun 2019.

Baca juga : Jalan Kepoh Rusak Lagi, Pemadatan Tahun Lalu Tak Cukup Kuat

“Artinya termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Namun karena ini sudah bulan kelima ya, kemungkinan ruas jalan itu akan diikutkan ke inpres jalan batch 2,” ungkapnya dalam keterangan pada pers.

Menurut Yudi, ruas jalan tersebut total 18,7 kilometer sudah menjadi agenda percepatan pembangunan ekonomi kawasan.

Namun, ruas jalan itu dimungkinkan belum masuk ke dalam inpres jalan karena nilai paket cukup besar.

Dinas PUPR, menurut dia, telah melaksanakan peningkatan jalan di sebagian kecil ruas tersebut.

Rinciannya sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar 7 meter dari anggaran DAK pada 2022. Serta rigid beton sepanjang 4,5 kilometer dengan lebar 4,5 meter pada tahun sebelumnya.

Baca juga : Perbaikan Drainase Sorogo Akan Telan Biaya Rp 2 Miliar

“Sehingga masih menyisakan sekitar 13 kilometer jalan,” bebernya.

Diketahui, Pemkab telah mengusulkan 18 ruas jalan agar dibantu pengerjaannya oleh pemerintah pusat, dengan total anggaran sekitar Rp 300 miliar.

Usulan itu mengerucut menjadi short list lima paket dengan total anggaran sekitar Rp 150 miliar. Namun masuk desk gambar untuk batch 1 baru dua paket. Yaitu ruas jalan Wulung-Klatak dan Sumber-Temulus.

Bupati Blora Arief Rohman memprediksi akan mendapatkan bantuan pembangunan jalan dengan skema inpres jalan antara Rp 50 miliar hingga Rp 150 miliar.

Untuk mengawal usulan tersebut, pihaknya melobi berbagai pihak di pemerintah pusat agar mendapatkan jatah pembangunan jalan dari APBN.

“Semoga akhir bulan ini sudah fiks. Pastinya kami dapat berapa masih belum tahu. Karena itu dibagi untuk seluruh Indonesia,” jelasnya. (Endah/IST)




Post a Comment

0 Comments