INFOKU, BLORA – Indikasi awal
gas yang keluar dari semburan Oro-Oro Kesongso adalah hidrogen sulfida
atau H2S.
Karena itu, warga harus menjaga jarak saat melakukan aktivitas di sekitar lokasi.
“Sebenarnya untuk gas beracun juga tergantung udara bebas yang lainnya yang
dapat meminimalisir atau menurunkan kadar gas beracun tersebut. Selain itu,
juga ada faktor arah angina. Di mana gas beracun akan memberi dampak pada
lokasi dengan arah angin yang menuju ke lokasi tersebut,’’ kata Kepala Seksi
Geologi Mineral Dan Batubara Cabang Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Hadi
Susanto kemarin (12/4).
Baca juga : Diduga LPj Tidak Sesuai, Kejari Selidiki Anggaran Honorarium DPRD
Hadi melanjutkan, pihaknya belum melakukan sidak di tempat kejadian.
Namun, setelah ini pihaknya akan memberikan edukasi kembali kepada warga
khususnya yang beraktivitas di sekitar lokasi.
Warga harus selalu menjaga keselamatan dan beraktivitas pada jarak aman
dari titik pusat Kesongo. Upaya mitigasi yang dilakukan harus berada pada jarak
aman dari titik pusat letusan.
Kepala Desa Gabusan Parsidi membenarkan informasi Oro-oro Kesongo meletus.
Baca juga : Camat Dilarang Keras Bawa Pulang Mobil Baru Operasional Kecamatan
Dia menjelaskan, gas yang menyembur tersebut terjadi sore hari sebelum
waktu magrib.
“Kurang lebih lumpur dan gas yang dimuntahkan oleh kawah tersebut puluhan meter sekitar 30 meter. Gas tersebut berbahaya bagi makhluk hidup,’’ ungkapnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment