INFOKU, BLORA – Total anggaran Rp 3,67 miliar untuk pembelian mobil dinas (mobdin) di 16 kecamatan.
Pemkab beralasan
untuk menunjang operasional, bukan mobil dinas camat. Sebab, mobil operasional
sebelumnya hibah pinjamkan ke setiap koramil.
Kabag Umum
Sekretariat Daerah (Setda) Blora Sujianto mengatakan, 16 kecamatan sudah terima
mobil operasional sejak minggu lalu.
Mobil pelat merah
itu menunjang operasional kegiatan kecamatan.
“Jadi mobil itu
bukan untuk camat,” jelasnya kemarin.
Baca juga : RPH Jadi Kendala Sertifikasi Halal Olahan Daging
Menurut Sujianto,
Pemkab Blora menganggarkan Rp 3,67 miliar pembelian mobil All New Avanza Tipe
E.
Mengganti mobil
Suzuki APV disewa hibahkan ke koramil se Blora pada 8 Maret 2021.
“Mobil yang dulu
ditarik pemkab digunakan operasionalnya danramil. Sehingga operasional
kecamatan keteteran. Akhirnya penyusunan anggaran tahun lalu disepakati
pengadaan mobil operasional,” ungkapnya.
Alasan memilih All
New Avanza Tipe E, menurut Sujianto, karena menyesuaikan anggaran.
Setiap unit
harganya Rp 227,5 juta.
“Mobil operasional
itu digunakan menunjang kegiatan ibu-ibu PKK, dharmawanita, dan mobil kesehatan
layanan di desa,” bebernya.
Baca juga : Kades Kentong Blora Dituntut 6 Bulan, Diduga Palsukan SK Perades
Beberapa masyarakat
mengira mobil itu sebagai mobil dinas camat.
Seperti dikemukakan
Sekretaris Pemantau Keuangan Negara (PKN) Blora Fuad Mustofa memprotes kebijakan
pemkab membelikan mobil dinas baru kepada semua camat.
Bupati Blora Arief
Rohman menjelaskan, setiap unsur di kecamatan bisa menggunakan mobil tersebut.
Mobil dinas tidak
boleh dikuasai atau dibawa pulang camat atau perangkat kecamatan.
Baca juga : Diduga LPj Tidak Sesuai, Kejari Selidiki Anggaran Honorarium DPRD
“Wajib diparkir di
kantor kecamatan ketika tidak dipergunakan. Jika sewaktu-waktu ada ingin
memakai segera ke garasi kantor kecamatan,” jelasnya.
Sebagaimana
diketahui, mobil dinas camat saat ini berupa Terios silver.
Bupati memaparkan,
jika camat ada kegiatan, perangkat lainnya bingung ketika dapat undangan
kegiatan luar karena tidak ada kendaraan operasional ke desa-desa. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment