INFOKU, BLORA – Terdapat sekitar 8.000 orang buruh tani tembakau penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Padahal, kuota daerah hanya 4.780 orang. Bupati Blora Arief Rohman minta
verifikasi diperketat, disarankan gandeng aparat hukum.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos
P3A) Blora Indah Purwaningsih menjelaskan, baru menerima data buruh tani
tembakau sebanyak 8 ribuan.
Sedangkan, kuota hanya separo dari jumlah data disetorkan.
Baca juga : Potensi Produksi Pupuk Organik Tinggi, Blora Miliki 278 Ribu Ekor Sapi
“Kuota hanya 4.780 saja, ini informasinya ada sekitar 8 ribuan petani. Kami
akan verifikasi lagi,” katanya kemarin (23/3).
Dia menjelaskan, datanya diminta dari dinas pangan pertanian peternakan dan
perikanan (DP4) segera divalidasi by name by addres memastikan
layak sebagai penerima.
“Terpenting kami verifikasi sesuai atau tidak, kalau memang layak kami
masukkan,” bebernya.
Dengan anggaran Rp 5,7 miliar, sebanyak 4.780 butuh tani tembakau bakal
mendapat Rp 300 ribu selama empat kali.
Nantinya penyaluran BLT DBHCHT secara nontunai ke rekening masing-masing
penerima.
Baca juga : Lho .... Citilink Berhenti Terbang di Bandara Ngloram
“Sesuai regulasi dari pusat, dana sebesar itu akan disalurkan kepada para
buruh petani tembakau di daerah,” terangnya.
Indah mengatakan, penyaluran bertahap jika data sudah terkumpul lengkap dan
diverifikasi.
“Kalau data sudah fix, secepatnya disalurkan, sesuai arahan bupati,”
jelasnya.
Bupati Arief Rohman mengatakan, data penerima BLT DBHCHT diverifikasi dengan teliti agar proses penyaluran tepat sasaran.
Ia mengajak aparat penegak hukum mengawal, jika memungkinkan BLT bisa
disalurkan sebelum Lebaran.
“Diverifikasi betul, siapa siapa saja berhak menerima. Jangan sampai salah
sasaran. Kami gandeng polres dan kejaksaan mengawal,’’ jelasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment