INFOKU, BLORA
– Pada tahun ajaran mendatang, sekolah di Blora
yang kekurangan siswa bisa sedikit lega.
Sehingga tahun ini dinas pendidikan (disdik) setempat belum berencana melakukan merger atau penggabungan sekolah.
Alasannya, merger tidak menjadi solusi permasalahan sekolah yang kekurangan
siswa. Justru bisa membuat siswa kesulitan menuntaskan pendidikan.
Kepala Disdik Blora Aunur Rofiq mengatakan, pihaknya memastikan tahun
ini tidak ada merger sekolah.
Sekolah yang dimerger mengakibatkan peserta didik tersebut kesulitan
menuntaskan pendidikan.
Baca juga : DPRD Akan Awasi Penggunaan Dana BOSP
Di daerah terpencil jarak dari rumah menuju sekolah menjadi alasan utama.
Dikhawatirkan merger akan membuat siswa putus sekolah.
“Walaupun daerah terpencil, tahun ini kami pastikan tidak ada merger. Kami
fokus terhadap pembenahan hal lain dahulu, seperti tingkat literasi. Juga fokus
kesejahteraan guru tidak tetap yang belum linier,’’ ungkapnya.
Menurutnya, merger sekolah bisa dilakukan jika ada pertumbuhan penduduk di
wilayah tersebut.
Penggabungan sekolah dilakukan dalam segi efisiensi untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Pertumbuhan penduduk tersebut bisa dilihat dari jumlah penerimaan
peserta didik baru (PPDB) di sekolah-sekolah.
“Misal ada peningkatan pertumbuhan penduduk di salah satu wilayah bisa jadi
faktor untuk menggabungkan sekolah di wilayah tersebut,’’ jelasnya.
Baca juga : Silpa Rp 195 Miliar, Penyerapan Anggaran OPD Di Blora Rendah
Subkor Kelembagaan SD dan SMP Disdik Blora Mimik Taryani menambahkan, di
Blora ada 591 sekolah jenjang SD dan 100 sekolah jenjang SMP. Jumlah itu
terdiri dari 570 SD negeri dan 21 SD swasta.
Sedangkan untuk jumlah SMP terdiri atas 56 SMP negeri dan 44 SMP swasta.
“Data tersebut dari dapodik. Untuk tahun ini belum ada rencana merger,’’ ucapnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment