INFOKU, BLORA - Wakil Ketua DPRD
Kabupaten Blora, Siswanto mengatakan pemerintah kabupaten (pemkab) Blora
tersebut tetap fokus membangun infrastruktur pada Tahun Anggaran 2023 ini.
“Saat ini pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora belum merata di semua daerah. Setelah di tahun 2022 fokus membangun infrastruktur di wilayah selatan. Tahun ini kita fokuskan pembangunan infrastruktur di wilayah utara,” kata Siswanto seusai acara Musrenbangcam di aula Kecamatan Tunjungan, Rabu (08/02/2023).
Di Kabupaten Blora
wilayah utara ada beberapa daerah yang kondisi jalannya cukup memprihatinkan.
Misalnya saja Kecamatan Tunjungan, Ngawen, Japah, Kunduran dan Banjarejo.
Siswanto
menjelaskan, pembangunan infrastruktur masih sangat penting dalam menunjang
pergerakan perekonomian masyarakat.
Selain itu, tambah
Siswanto, beberapa faktor mempengaruhi dalam membangun infrastruktur, utamanya
faktor ekonomi yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
Baca juga : Keluhkan Gaji, Guru dan Pegawai Tidak Tetap Audiensi dengan DPRD & Din
Seperti pembangunan
infrastruktur di kawasan pertanian, kawasan usaha mikro kecil menengah (UMKM),
dan lain lain.
“Tuntasnya
pembangunan infrastruktur diyakini mampu meningkatkan daya saing dan kemajuan
daerah serta kesejahteraan rakyat Kabupaten Blora,” Terang siswanto
Siswanto berharap,
pembangunan infrastruktur tersebut menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat
sesuai keinginan bersama. Sehingga, ekonomi dapat tumbuh dan berkembang, serta
merata dari bawah berkeadilan sebagaimana cita-cita Pemkab Blora.
Selain Pembangunan
Infrastruktur, Pemkab Blora fokus tangani Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
di wilayah Kabupaten Blora.
Baca juga : Silpa Rp 195 Miliar, Penyerapan Anggaran OPD Di Blora Rendah
“Populasi hewan
sapi ini merupakan salah satu sektor penopang perekonomian masyarakat, langkah
cepat dan tepat harus diambil Pemkab Blora untuk penanganan PMK ini. Salah satu
penanganannya melalui vaksinasi sapi” jelas Siswanto.
Siswanto
menyampaikan, capaian vaksinasi PMK di kabupaten Blora masih terhambat
dibanding dengan populasi ternak yang di Kabupaten Blora karena keterbatasan
petugas yang melakukan vaksinasi.
“Petugas Kesehatan
hewan dan petugas vaksinasi (vaksinator) PMK di Kabupaten Blora ini terbatas.
Tahun ini rencana akan ada penambahan agar penanganan PMK di Kabupaten Blora
lebih maksimal,” pungkas Siswanto.(Endah)
Guru Tidak Linier Segera Ditata Ulang
INFOKU, BLORA – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora berencana menata ulang formasi guru honorer yang tidak linier dengan ijazahnya.
Sebab, ada banyak guru honoer yang ijazahnya tidak linier dengan jam mengajarnya. Itu dilakukan agar mereka bisa mendaftar seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Kepala bidang (Kabid) Pengadaan Pemberdayaan dan Informasi Kepegawaian (PPIK) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Blora Achmad Toha mengatakan, pihaknya akan menata ulang formasi guru honorer itu untuk memfasilitasi mereka yang tidak linier dengan ijazahnya. Harapannya, bisa memudahkan mereka mendaftar seleksi PPPK.
Selain itu, juga ada ada honorer
yang ijazahnya SMA. Mereka bertugas di sejumlah organisasi perangkat daerah
(OPD). Padahal, formasi PPPK untuk ijazah SMA tidak banyak.
“SMA untuk PPPK tidak terlalu
banyak. Misalnya, pemadam kebakaran hanya membutuhkan 15 orang (dengan ijazah
SMA),’’ jelasnya saat ditemui Wartawan kemarin
(9/2).
Baca juga : Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa SD & SMP Dibawah Minimum
Selain itu, ada sejumlah honorer
yang dipastikan tidak memiliki formasi PPPK. Mereka adalah driver dan penjaga
sekolah. Rencananya, mereka bakal diberlakukan outsourcing atau dikontrak
melalui penyedia jasa.
Selama ini, pemerintah pusat
kurang memperhatikan nasib mereka. Sebab, lebih fokus dalam efisiensi pelayanan
terhadap public. Sehingga, sedikit dipangkas.
Terpisah, Kabid Guru dan
Pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Mujo Sugiyono mengatakan, guru honorer
yang tidak sesuai dengan ijazahnya bisa kesulitan jika ingin mendaftar seleksi
PPPK. Sebab, guru harus menyelaraskan ijazahnya dengan yang diajarkan.
Baca juga : Dindik Akui Tidak Semua Kasek Paham PBD, Dana BOS Perlu Diarahkan Perbaikan Mutu
“Yang sudah terlanjur diambil pengalamannya saja,’’ tuturnya.
Mujo menambahkan, guru honorer bisa berinisiatif mencari sekolah yang bisa menyelaraskan sesuai dengan ijazahnya. Sambil melakukan persiapan untuk seleksi PPPK 2023. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment