Dalam Sebulan Pengajuan Dispensasi Nikah Muda di Blora Mengkhawatirkan

  

INFOKU, BLORA – Data yang didapat hingga 9 Februari lalu tercatat ada 44 pengajuan dispensasi nikah (diska) dini di Pengadilan Agama (PA) Blora.

Dari angka tersebut boleh dibilang pernikahan dini di wilayah Blora cukup mengkhawatirkan.

foto : ilustrasi

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) segera melakukan upaya untuk menekan hal itu.

Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Dinsos P3A Blora Amida Hayu Kristiana mengatakan, pernikahan dini menjadi pemicu utama terjadinya stunting.

Itu karena belum matangnya usia ibu saat hamil. Sehingga,  berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak.

Baca juga : Bawa Surat dari Dinkes, 505 Remaja Ajukan Nikah Dini

Selain itu, angka risiko kematian bayi juga lebih besar. Bayi bisa lahir dalam keadaan prematur, kurang gizi, dan anak berisiko terkena hambatan pertumbuhan atau stunting.

Lanjutnya, meski sebelum pernikahan tidak ditemukan gangguan kesehatan mental pada calon ibu.

Namun, permasalahan tersebut akan rawan berkembang di kemudian hari.

Menurut dia, saat rumah tangga berlangsung, pelaku pernikahan dini sering mengalami gangguan kesehatan mental dan tidak bisa memperoleh penanganan yang tepat.

Baca juga : Dindik Akui Tidak Semua Kasek Paham PBD, Dana BOS Perlu Diarahkan Perbaikan Mutu

Baca juga : Lho...... Ratusan Anak di Blora Jalani Pernikahan Dini

“Jika masih mengandung bisa berisiko pada keselamatan janin dan berisiko perceraian,’’ jelasnya. 

Dia mengatakan, pihaknya berupaya mencegah pernikahan dini melalui sosialisasi dan edukasi.  

Selain itu, pihaknya  juga bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan pencegahan-pencegahan. Sebab, pernikahaan dini berpotensi mengakibatkan stunting. 

Selama Januari hingga awal Februari, terdapat 44 permohonan diska yang diajukan di PA Blora. 

Akademisi Hukum Hanin Alya mengatakan, penyebab utama pernikahan dini adalah faktor ekonomi dan pendidikan.

“Alih-alih kawin muda untuk menutupi permasalahan ekonomi. Tapi, malah menimbulkan masalah baru,’’ ungkapnya. (Endah/IST



Post a Comment

0 Comments