INFOKU, BLORA
– Saat ini Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi
momok bagi masyarakat Blora.
Awal tahun 2023 ini, DBD sudah merenggut empat korban jiwa. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, hingga saat ini (27/2) ada 56 kasus DBD. Terdiri 39 kasus selama Januari dan 7 kasus pada Februari.
Terhitung sekitar 150 kasus diduga DBD masih tahap demam dengue. Masyarakat
diminta waspada seiring cuaca kerap hujan rentan memengaruhi perkembangbiakan
nyamuk Aedes Aegypti. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) diperlukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Edy Widayat melalui Kasi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Sutik mengatakan, dari 56 kasus DBD pada
Januari dan Februari, bahkan merenggut empat nyawa, rentan menyerang anak-anak,
usia 15 tahun ke bawah.
Baca juga : Sekitar Rp 700 Juta, Total Denda Proyek Molor
Sebab, kekebalan tubuh anak-anak usia tersebut masih belum kuat. ‘’DBD
ini kan siklus 5 tahunan. Saat ini Kecamatan Blora Kota masih
tertinggi yaitu 11 kasus,’’ bebernya.
Masyarakat diminta menjaga kebersihan seiring cuaca agar nyamuk Aedes
Aegypti tak mudah berkembang biak.
Galakkan 3M yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. Ia mengklaim,
penggalakan PSN melalui puskesmas. Termasuk fogging setiap wilayah.
Namun, DBD hanya memutus rantai perkembangbiakan nyamuk saja.
Baca juga : Sejak 2021 Siswa Belajar di Rumah Warga, Tiga Kelas Rusak
Sebelumnya, 2022 lalu jumlah kasus DBD termasuk tinggi. Terhitung ada 594 kasus DBD menyebar di berbagai wilayah Blora. Sutik berharap agar masyarakat selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dan waspada jika ada indikasi DBD. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment