INFOKU, BLORA – Dari anggaran belanja Rp 2,57 triliun lebih, terserap Rp 2,38 triliun, sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (silpa) APBD 2022 sekitar Rp 195 miliar.
Bupati Blora Arief Rohman memberi beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dengan penyerapan rendah.
Berdasar
data dirilis Badan Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)
Blora, terdapat 10 OPD yang penyerapan anggarannya kurang dari 90 persen.
Terendah
RSUD R. Soeprapto Cepu, dengan Rp 17,7 miliar tidak terserap.
Realisasinya
hanya 73,89 persen atau Rp 50,324 miliar dari target Rp 68,1 miliar.
RSUD
R. Soetijono Blora hanya mampu menyerap Rp 99,867 miliar dari targetnya Rp 113
miliar.
Baca juga : Serapan Anggaran Masih 80,8 Persen, Pelayanan Pencairan sampai 31 Des Pk 00.00
Serapan
anggaran rendah juga terjadi di dinas pendidikan dengan silpa Rp 44 miliar.
Dinas
kesehatan menyisakan silpa sebesar Rp 57 miliar atau hanya terserap 87,5
persen.
Sementara
itu, anggaran di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) mengelola anggaran
Rp 377 miliar, mampu menyerap hingga Rp 353 miliar (93,64 persen). Silpa
sebesar Rp 24 miliar.
Sedangkan,
15 proyek dibiayai utang daerah sebesar Rp 150 miliar telah terlaksana
seluruhnya.
Silpa
besar terjadi di badan pengelola pendapatan keuangan dan aset daerah sebesar Rp
24,174 miliar.
Anggaran
Sekretariat DPRD Blora pun masih menyisakan silpa Rp 8,6 miliar dari
keselurahan anggaran Rp 81,8 miliar.
Arief
Rohman memaparkan, tiga dinas atau badan meraih penyerapan anggaran tertinggi
dan mendapat penghargaan. Meliputi dinas sosial P3A, dinporabudpar, dan
dindukcapil.
Sementara
Kecamatan Cepu urutan pertama, disusul Kecamatan Banjarejo, dan Kecamatan
Blora.
Bagi penyerapan OPD yang rendah, Bupati memberikan catatan. Perlu mencari pokok permasalahan menyebabkan tidak terserap maksimal.
Baca juga : Terkait Molornya Proyek, TPP Pegawai Dinas PUPR dan DP4 Terancam Berkurang
“Kepada
dinas yang penyerapan anggaran 2022, masih agak rendah, kami perlu mencari
problem permasalahannya apa? Apakah dari faktor perencanaan atau hal-hal lain,”
papar Bupati.
Bupati
menggarisbawahi agar pelaksanaan kegiatan selama 2022 bisa dijadikan
pembelajaran agar pada 2023 nanti penyerapan bisa lebih maksimal.
“Ini
menjadi sebuah catatan. Saya menginginkan penyerapan anggaran belanja 2023 bisa
lebih maksimal.’’ Jelasnya.
“Saya berharap, pola pikir dan manajemen holistik, terintegrasi dari hulu hingga hilir, dari perencanaan hingga pertanggungjawaban harus dengan baik. Kami punya target WTP,” tandasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment