INFOKU, BLORA – Sebuah keputusan taktis, nampaknya
akan dilakukan penutupan sementara dua pasar hewan.
Yakni Pasar Hewan Karangjati Kecamatan Kota dan di Randublatung. Upaya ini kian merebaknya sapi mati terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dari perhitungan sementara diperkirakan
mencapai 300 hingga 500 ekor.
Kabid Pasar Daerah Dinas
Pedagangan, Koperasai dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora Soni
Setiawan menjelaskan, setelah rakor dengan dinas pangan, pertanian, peternakan
dan perikanan (DP4) serta Sekda, diperkirakan ada 300 sampai 400 ekor mati.
“Kami sudah rapat di ruang Pak
Bupati untuk pencegahan PMK,” jelasnya.
Baca juga : Silpa Rp 195 Miliar, Penyerapan Anggaran OPD Di Blora Rendah
Soni menjelaskan, salah satu
rekomendasi menutup sementara dua pasar hewan.
Sebab menjadi transaksi jual beli
sapi antar daerah dan warga Blora, agar tidak menyebar lebih banyak.
Dia mengaku sudah berkirim surat
kepada Bupati untuk meminta petunjuk penutupan pasar hewan.
Baca juga : Serapan Anggaran Masih 80,8 Persen, Pelayanan Pencairan sampai 31 Des Pk 00.00
Sebelumnya, setelah kasus PMK
mereda, dua pasar hewan sempat dibuka seperti biasa.
Tekad salah satu peternak sapi
khawatir merebaknya visur PMK menyerang beberapa ternak.
Dia setuju jika ada penutupan pasar hewan agar bisa mencegah penularan.
“Melihat merebaknya PMK dan beberapa info di grup terkait kematian sapi, alangkah lebih baiknya kalau pasar hewan ditutup sementara meminimalisir penularan,” tegasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment