INFOKU, BLORA – Di kabupaten Blora boleh
dibilang stok vaksin sapi dan obat-obatan cukup banyak.
Hanya, butuh banyak relawan bersedia turut mencegah sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan, pasar hewan masih tutup sementara.
Padahal, hingga saat ini serangan
PMK di Blora masih mengkhawatirkan. Upaya menekan PMK dan pasar hewan bisa
kembali buka, tentu cakupan vaksinasi sudah 90 persen.
“Obat-obatan banyak, anggaran
dari pusat. Tapi, kekurangan tenaga,’’ kata Kepala Dinas Pangan Pertanian
Peternakan dan Perikanan (DP4) Gundala Wejasena kemarin.
DP4 mengajak relawan untuk
bersedia menjadi vaksinator PMK. Relawan bisa dari seluruh kalangan masyarakat
yang bersedia.
Baca juga ; Pasca merebaknya PMK Lagi, Harga Sapi Turun
Tentu, sebelumnya akan dibekali
dengan diikutkan training of trainer (TOT).
Nantinya jika banyak relawan akan
lebih mudah menekankan PMK. ‘”Satu unit relawan nantinya ada 5-6 orang,’’
tuturnya.
Gundala menyayangkan, selama
sosialisasi minggu lalu, tidak semua warga bersedia ternaknya diberi vaksin.
“Ini menjadi penghambat
penyembuhan ternak,’’ jelasnya.
Baca juga : Tuntut Masa Jabatan 9 tahun, Kades Blora Demo ke DPR RI
Padahal, jika sudah divaksin
sejumlah 90 persen bisa memulihkan kegiatan peternakan, termasuk dibukanya
Pasar Hewan.
“Kami belum tahu kapan dibuka
kembali. Tidak mau ambil risiko, di pasar juga salah satu faktor munculnya
PMK,’’ jelasnya.
Selain PMK, kini diindikasikan
penyakit virus Lumpy Skin Disease (LSD) menyerang beberapa
sapi ternak. Hanya, masih diuji laboratorium. ‘’PR (pekerjaan rumah) ketambahan
satu lagi,’’ ucapnya.
Ilham Eko salah satu warga
beternak sapi mengatakan, ternaknya sudah diberikan vaksin.
Baca juga : Silpa Rp 195 Miliar, Penyerapan Anggaran OPD Di Blora Rendah
”Masih menunggu hasilnya, semoga adanya vaksin membantu membebaskan ternak dari PMK,’’ ujarnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment