Libatkan Mahasiswa dan Sejarawan, Dalam Konsep Cepu Raya


INFOKU, BLORA Usulan Cepu Raya mulai digagas beberapa stakeholder. Anggaran pembangunan juga diajukan di pemerintah pusat untuk menjadi pusat ekonomi dan kebudayaan atar wilayah.

Gedung SOOS Sasono Suko Cepu yang dibangun 1930 (ilustrasi)

Untuk itulah perlu keterlibatan sejarawan dan budayawan sebagai konsep awalnya.

Bupati Blora Arief Rohman menjelaskan, wacana Cepu Raya sedang didiskusikan dengan para stakeholder seperti perguruan tinggi, mahasiswa, dan tokoh kebudayaan daerah.

Saat ini membuka masukan-masukan untuk desain Cepu Raya digagas bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Baca juga : PSK Sasaran Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumah Tangga

 "Mahasiswa perguruan tinggi kami harapakan memberi gambaran. Kami jadikan masukan lebih komprehensif membahas soal ini,” ujarnya usai menghadiri pelantikan BEM IAI Al-Muhammad Cepu kemarin (20/1).

  Bupati menjelaskan, pemkab akan menyiapkan masterplan kajian. Menurutnya, Cepu Raya sudah terbentuk sebelumnya, seperti adanya pemerintahan kerajaan di Cepu. Nantinya, Blora sebagai pusat pemerintahan, Cepu pusat perekonomian dan kebudayaan.

  Baca juga : Silpa Rp 195 Miliar, Penyerapan Anggaran OPD DBlora Rendah     

  Baca juga : Serapan Anggaran Masih 80,8 Persen, Pelayanan Pencairan sampai 31 Des Pk 00.00

 "Semua ini sudah terbentuk, tinggal nanti mengisi bentuk konkret seperti apa, ini menjadi agenda ke depan,” terangnya.

Terkait anggaran, Bupati mengaku mengajukan kepada pemerintah pusat, termasuk pembangunan Taman Budaya Cepu. Saat ini pemkab menyiapkan lahan di sekitar by pass Cepu.

 "Anggaran kami dari kementerian pusat termasuk pembangunan Taman Budaya Cepu Raya, termasuk kebudayaan Cepu Raya itu (diusulkan) seperti Lasem sebagai Kota Pusaka di Cepu juga seperti itu,” katanya. (Endah/IST)


 

Post a Comment

0 Comments