INFOKU, BLORA – Akhir pembangunan Bendung Gerak Karangnongko berada di tiga
kabupaten bakal dilanjut tahun ini.
Rencananya dana dari pemerintah
pusat dikucurkan Rp 1 triliun. Anggaran Pemkab Blora tidak mampu mengaver nilai
pembebasan lahan.
Diperkirakan 363,49 hektare di lima desa akan tergenang air.
Bupati Blora Arief Rohman
mengatakan, Pemkab Blora siap mendukung proyek strategis nasional (PSN)
tersebut.
Bendung Gerak Karangnongko
nantinya bermanfaat irigasi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan air
muka tanah, dan pengurangan potensi banjir wilayah hilir.
Hanya, Bupati meminta bantuan
agar proses pembebasan lahan bisa dikawal bersama dan disosialisasikan dengan
baik kepada masyarakat.
Baca juga ; Pemkab Blora Tidak Mampu untuk Dana Pembebasan Lahan Bendung Gerak Karangnongko
Sebab, wilayah terdampak proyek
bendungan di Blora lebih luas. Juga masyarakatnya lebih banyak.
363,49 Hektare di 5
Desa
“Beda dengan Bojonegoro, wilayah
terdampak lebih banyak kawasan hutan. Sedangkan, di Blora banyak permukiman
penduduk terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul,” jelasnya.
Terdapat lima desa di Kecamatan
Kradenan nantinya terdampak genangan Bendung Gerak Karangnongko. Meliputi Desa
Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri.
Baca juga : Pembebasan Lahan Bendung Gerak Karangnongko Ditarget Rampung Tahun Ini
Baca juga : Andalkan DBH, Pemkab Blora Optimis Bayar Utang Rp 150 Miliar dalam 2 tahun
“Kami minta data pasti untuk
dasar melaksanakan sosialisasi. Akan kita gandeng gorkopimda turun bersama,”
ungkapnya.
Bupati menjelaskan, perhitungan
awal area genangan wilayah Blora seluas 363,49 hektare.
Sedangkan, area tapak bendung
gerak ada 22,58 hektare merupakan wilayah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) Getas milik UGM Yogyakarta.
Tidak hanya untuk Blora dan Bojonegoro saja. Jika proyek ini berhasil, keberadaannya bermanfaat Kabupaten Ngawi dan Tuban.
Sebagai bentuk dukungan sinergi pembangunan kawasan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur dari pemerintah pusat. Diperkirakan proyek ini akan didanai APBN pusat sekitar Rp 1 triliun lebih. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment