INFOKU, BLORA – Sampai dengan kemarin (21/12) serapan APBD Blora belum 100 persen.
Berdasar data rekapitulasi pendapatan dan belanja, serapan anggaran masih
80,84 persen dari total APBD Rp 2,5 triliun lebih.
Serapan paling rendah dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR).
Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Slamet
Pamuji mengatakan, serapan anggaran hingga saat ini masih sangat wajar.
Dibanding tanggal yang sama pada tahun lalu.
Baca juga : Terkait Molornya Proyek, TPP Pegawai Dinas PUPR dan DP4 Terancam Berkurang
“Saat ini masih belum cair sebagian besar adalah LS. Pengadaan barang dan
jasa,” katanya
Selain dinas PUPR, juga dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata
(dinporabudpar) dan dinas pangan, pertanian, peternakan, dan perikanan (DP4).
Misalnya, proyek Jalan Galuk-Kedungtuban, Alun-Alun Jipang, dan rumah
potong hewan (RPH).
“Beberapa pekerjaan itu dalam pantauan khusus. Tapi, secara umum tidak ada
yang perlu dikhawatirkan,” bebernya.
Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU akan Kena Denda Rp 3,4 juta per hari
Dia optimistis, tahun ini angka penyerapan tetap bisa mencapai 94-95
persen.
“Kami akan layani sampai pukul 00.00 tanggal 31 Desember,” bebernya.
Sebelumnya, Ketua DPRD M. Dasum meminta Pemkab Blora untuk memacu serapan
anggaran di sisa waktu.
Kondisi itu perlu peningkatan kinerja agar realisasi APBD dapat tercapai.
Dasum mengaku telah berkomunikasi sejumlah pihak pemkab membahas hal tersebut
dan meminta segera memacu penyerapan pada 2022.
Baca juga : Pemkab dan Pemprov Patungan Untuk Anggaran Pilkada Blora Rp 77 Miliar
”Karena apa? Ini sudah mendekati akhir tahun. Proyek-proyek yang belum
jadi, saatnya nanti kita minta PU memberikan peringatan,” bebernya belum lama
ini.
Menurutnya, lambatnya proses penyerapan akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat Kota Samin.
Dasum berharap agar pekerjaan segera diselesaikan dengan baik dan penyerapan bisa disegerakan. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment