INFOKU, BLORA – Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, ada 3 jembatan putus akibat
banjir bandang.
Dua di antaranya telah
dianggarkan Rp 1 miliar untuk perbaikan tahun depan.
Sebab, dua jembatan, yakni di Desa Prantaan dan Desa Gembol, Kecamatan Bogorejo, merupakan aset Pemkab Blora.
Sedangkan, satu jembatan lagi
yakni di Desa Nglengkir, ternyata menjadi aset desa. Sehingga belum mendapat
jatah perbaikan.
“Sudah kami anggarkan pada 2023
sebesar Rp 1 miliar,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora Nizamudin Al Huda kemarin (2/12).
Dia menjelaskan, dua jembatan di
Desa Prantaan dan Gembol dikerjakan tahun depan, karena tahun ini waktunya
tidak mencukupi.
Caca juga : Anggaran Jembatan Ambrol Masih dicari Solusinya .... ?
“Setelah kami cek ternyata aset
desa (jembatan di Desa Nglengkir),” jelasnya. Sementara ini, dilakukan kerja
bakti pembuatan jembatan darurat dari pohon bambu. Warga bisa melintas.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD
Blora Wijanarsih mengatakan, dua jembatan rusak, yakni di Desa Prantaan dan
Gombang, sudah ditangani secara darurat.
Sedangkan, satu jembatan putus di
Desa Nglengkir belum mendapatkan penanganan khusus.
Baca juga : Ternyata di Blora Hanya Tiga Galian C Berizin, Banyak yang Ilegal
“Baru ada kerja bakti membuat
jembatan darurat di Desa Prantaan dan Gombang. Hanya akses motor saja dengan
bahan bambu,” ungkapnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Blora Surat mengungkapkan, banjir di Kecamatan Jepon ditengarai banyak bambu menyumbat Bendungan Kidangan. Sehingga air tidak dapat mengalir lancar ke bawah.
Saat itu, pihaknya segera menerjunkan satu alat berat menyingkirkan bambu-bambu menyumbat Sungai Kidangan, “Kami telah membersihkan longsoran rumpun bambu. Semoga tidak banjir lagi,” jelasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment