Dua hari lagi Kabupaten Blora berusia 273 tahun tepatnya 11 Desember 2022, Sebuah Usia yang sangat Panjang, Saatnya Blora Menggeiat, Minyak Sudah “Muncrat” , “Ayo Ndang mBangun”.
Tidak bisa dipungkiri penentuan hari jadi suatu kota
sangat penting artinya, baik bagi warga masyarakatnya maupun bagi kota itu
sendiri.
Menurut Penulis
yang asli Kabupaten Blora, Penelusuran sejaran Blora yan diwujudkan hari jadi
bertujuan untuk :
1. Mengetahui
landasan histories kehidupan kota bagi memahami nilai-nilai ideal yang
terkandung dalam pengalaman sejarahnya.
2. Memperoleh
identitas kehadiran Blora di pentas sejarah perkembangan bangsa secara
keseluruhan.
3. Memperoleh
landasan ideal dalam merintis perkembangan kota selanjutnya
Sampai saat ini tang beredar dimasyarkata Blora timbul
2 versi terkait hari jadi Blora, yang berkembang di masyarakat.
Versi Pertama Bupati Blora pertama RT Djojo Dipo dan
Versi Pemkab Blora saat ini Tumenggung Wilotikto.
Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU Kena Denda
Bahkan yang beberapa tahun lalu ditemukannya prasasti
yang ada di Tuban menyebut Bupati Blora ada yang bernama RT Soerodigdojo, dan
yang jelas nama ini belum ada didaftar Bupati Blora yang saat ini menjadi
pegangan Pemkab Blora.
Okey Biarlah kita tinggalkan dulu mana yang benar dan
mana yang tidak, toh penulis yang asli Blora percaya nantinya bakal ada yang
mengadakan penelitian sejarah, kapan Kabupaten Blora itu berdiri.
Makna Hari jadi
Tapi apa sih sesungguhnya makna dari hari jadi
kabupaten Blora tercinta ini ?
Setidaknya ada
tiga hal urgen yang akan dilakukan manusia.
Pertama, mengenang hari jadinya (mengenang
sejarahnya). Kedua, mengkaji tindakan positif dan negatif selama perjalanan
hidupnya. Ketiga, melakukan tindakan-tindakan yang bermakna untuk menyongsong
masa depannya.
Tepat 11 Desember 2022, Kabupaten Blora memperingati
hari jadinya yang ke 268 yang saat ini dipakai pedoman.
Akan tetapi jika dirunut dari beberapa imperium jaman
Jipang Panolan, maka Blora sebenarnya sudah sangat tua.
Umur panjang sebuah bangsa selalu saja berbanding
lurus dengan kedewasaan dan kecemerlangan peradaban bangsa tersebut.
Semakin tua imperium berdiri, maka semakin dewasa pula
tamadun bangsa itu dalam berinteraksi membangun peradabannya.
Minyak “Muncrat”
Dalam usianya yang ke-273 tahun Kabupaten Blora,
diharapkan akan lebih mampu mengatasi berbagai macam persoalan yang
dihadapinya, sehingga Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Kabupaten Blora, yaitu
“Sasarengan Mbangun Blora”, bukannya hanya Slogan dan Janji Pilkada saja.
Apalagi saat ini Minyak Sudah Mincrat, Bandara Sudah
ada “ seperti Kata Ganjar Pranowo-red), harusnya sebagai suntikan dana yang
luar biasa untuk Blora.
“Muncrat”nya minyak yang diwujudkan dengan adanya Pendapatan
DBH (Dana Bagi Hasil), harusnya menjadikan pembangunan di Blora lebih banyak
dan lebih maju di banding periode sebelumnya.
Sudah tidak rahasia lagi kritikan nitizen diberbagai medsos banyak yang menyoroti rusaknya infrastruktur di berbagai wilayah Blora.
Dengan adanya DBH hendaknya dapat merealisasikan
sebagian besar apa yang dikeluhkan masyarakat selama ini.
Dari kesimpulan penulis yang diinginkan rakyat, hanya satu
kata “Ayo ndang mBangun”.
Bendungan Randugunting
Prioritas Pembangunan ekonomi Blora yang berbasis
agribisnis, harus tetap dilanjutkan melalui penguatan dan pemantapan sektor
tersebut, sehingga menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan masyarakat.
Apalagi setelah diresmikannya Bendungan Randugunting yang
terletak di kabupaten Blora. oleh Presiden Jokowi, menjawab permasahan air di
Blora untuk pertanian.
Bahkan bendungan Randugunting bisa mengaliri tanah
pertanian di 2 kabupaten tetangga, Yakni kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.
Di bidang Pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Blora harus
ada tindakan nyata untuk merealisasi dan menciptakan Good Goverment and Good
Governance membangun pemerintah dan tata pemerintahan yang baik.
Selain itu, yang perlu dikedepankan adalah bagaimana pemerintah Kabupaten Blora
mampu membangun kelembagaan daerah yang kondusif, sehingga dapat mendesain
standard Pelayanan Publik yang mudah, murah dan cepat.
Baca juga : Presiden Jokowi Resmikan Bandara Ngloram Cepu di Blora
Pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerah
akan mempengaruhi minat para investor dalam menanamkan modalnya di suatu
daerah.
Excelent Service harus menjadi acuan dalam mendesain
struktur organisasi di pemerintah daerah.
Akan tetapi
bukanlah hal yang mudah untuk membangun Kota Jati ini, dibutuhkan kerjasama
antara berbagai pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat itu sendiri.
Semangat kebersamaan dengan optimisme yang tinggi merupakan solusi untuk menjawab segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Blora.
Akhirnya, Semoga di Hari Jadi Kabupaten Blora yang ke-273 ini bisa dijiwai oleh seluruh
masyarakat Blora Sendiri dan dapat dijadikan refleksi untuk menghantar
Kabupaten Blora kedepan yang lebih baik lagi.
Dirgahayu 273 tahun Blora Tercinta (Roes)
0 Comments
Post a Comment