INFOKU, BLORA – Angka kematian ibu
(AKI) di Blora, hingga kemarin (22/12) tercatat 10 kasus.
Jumlah tersebut
mengalami penurunan dari tahun lalu sebanyak 23 kasus.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora meminta masyarakat rutin melakukan periksa kandungan enam kali selama hamil.
Kepala Dinkes Blora
Edi Widayat menjelaskan, jumlah kematian ibu usai mengandung tahun ini
mengalami penurunan. Dari tahun lalu 23 kasus menjadi 10 kasus.
Hal itu tidak
terlepas beberapa program diberikan kepada para ibu yang hamil.
“10 kasus itu pun
yang dua sudah domisili di luar daerah, jadi angka riil hanya 8 kasus meninggal
di Blora,” katanya kemarin (22/12).
Baca juga : Tidak Sesuai Target, Kotraktor RPHU akan Kena Denda Rp 3,4 juta per hari
Edy mengatakan,
pemicu AKI pendarahan saat ibu tengah mengandung, sehingga mengimbau ibu rutin
memeriksakan kandungan di fasilitas kesehatan.
Paling tidak
pemeriksaan enam kali selama masa kandungan.
“Kami juga telah
sediakan USG di setiap puskesmas, untuk memeriksakan kandungan,” jelasnya.
Selain pemeriksaan,
menurut Edy, juga memberikan tablet penambah darah, karena ibu hamil butuh
suplai makanan menambah hemoglobin cukup tinggi.
Menurutnya, kasus AKI
disebabkan adanya komorbid, bawaan dari seorang ibu.
“Kami berikan
pelayanan optimal untuk menekan AKI di daerah,” katanya.
Baca juga : Terkait Molornya Proyek, TPP Pegawai Dinas PUPR dan DP4 Terancam Berkurang
Edi tidak memungkiri
jika angka kematian ibu lebih sedikit jika dibanding angka kematian bayi.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu angka kematian bayi tercatat 37 kasus dan 18 kasus untuk anak balita. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment