INFOKU, BLORA – Terilhat arakan-arakan barongan cukup meriah,
menyusuri jalanan protokol Sabtu (26/11) menuju Lapangan Kridosono. Masyarakat
tumpah ruah di tepi-tepi jalan protokol.
Banyak pelaku kesenian barongan terlibat dari 16 kecamatan dalam rangkain Hari Jadi ke 273 Blora. Atraksi berlangsung mulai pagi hingga malam.
Atraksi makin lengkap dengan
adanya atraksi ragam penokohan barongan.
Seperti joko lodra, pentulan
meliputi untub, nayantaka, dan gainah. Disambut lagi penari jaranan dipadu
dengan alunan nada keluar dari perpaduan alat musik tradisional.
Tidak lupa atraksi dari bujang
ganong, tokoh yang melengkapi kesenian barongan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora Kunto Aji menjelaskan, barongan
merupakan kebudayaan sudah diakui milik Indonesia, begitu juga khas Blora.
Baca juga : Peringati Hari Guru Nasional, Paguyuban GTT dan PTT Datangi DPRD
Menurutnya agenda barongan bisa
memicu perkembangan kebudayaan daerah tersebut.
“Menyegarkan kembali, bahwa
barongan merupakan kebudayaan dimiliki daerah,” jelasnya.
Menurutnya, perkembangan barongan
saat ini sudah menyeluruh setiap kecamatan. Termasuk anak-anak mengenal sejak
duduk dibangku sekolah dasar. “Sudah dimainkan anak-anak tersebar di banyak
kecamatan,” jelasnya.
Baca juga : Walau Masuk Kategori Prioritas Utama PPPK, 26 Guru Bahasa Inggris Nasibnya Belum Jelas
Prayoga salah satu penaggung
jawab event barongan menjelaskan, setiap kecamatan dipersilakan mengirim dua
kelompok barongan.
Sehingga terdapat 32 kelompok
mengisi agenda festival barongan di Lapangan Kridosono. Setiap kelompok berisi
minimal 30 orang.
“Ada dua agenda pertama barongan berjalan dari alun-alun menuju lapangan. Serta di lapangan agenda rancak rampak,” tuturnya. (Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment