INFOKU,BLORA - Satuan reserse kriminal (Satreskrim)
Polres Blora, Polda Jawa Tengah, menangkap empat pelaku pengeroyokan anak di
bawah umur yang terjadi di wilayah Blora.
Kasatreskrim Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Supriyono mengatakan peristiwa pengeroyokan tersebut bermula pada Sabtu 8 Oktober 2022 lalu sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat kegiatan pengesahan perguruan pencak silat Pagar Nusa di Gedung NU Blora.
"Selesai kegiatan tersebut, peserta
melakukan konvoi, sesampainya di Jalan Reksodiputro, korban yang menggunakan
kaos bertuliskan perguruan kera sakti, tanpa sebab apapun langsung dikeroyok
oleh 4 orang pelaku," kata dia berdasarkan keterangan tertulisnya, Selasa
(18/10/2022).
Korban pengeroyokan merupakan anak di
bawah umur yang berinisial SP yang masih duduk di bangku SMA.
Pelaku pengeroyokan merupakan berjumlah
empat orang, yang tiga di antaranya merupakan warga Bojonegoro dan satu pelaku
lainnya merupakan warga Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
Baca juga : Gubernur Jateng Ganjar Pranowo instruksikan Sikat Saja Pemotong BLT
“Ada 4 tersangka yang berhasil kita
amankan, yakni IS alias Nya, ARA, AKR dan yang keempat adalah MZ alias
Brar," kata dia.
Pihaknya turut mengamankan barang bukti
berupa satu unit ponsel, celana milik korban, jaket warna hitam, slayer, celana
panjang warna merah, sepatu warna hitam, satu helm, dan satu bendera warna
hitam.
Akibat dikeroyok empat orang tersebut,
korban mengalami luka berat hampir di sekujur tubuhnya.
Dua Hari Memburu Pelaku
Maka dari itu, untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya, keempat pelaku tersebut diterapkan Pasal
76 c juncto Pasal 80 UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan
atau Pasal 170 KUHP.
"Ancaman hukuman Pasal 76c juncto
Pasal 80 adalah 5 tahun, sedangkan pasal 170 KUHP ancaman hukuman 5 tahun 6
bulan, jika terjadi luka berat ancaman hukumannya 9 tahun penjara,” terang dia.
Dalam memburu pelaku pengeroyokan
tersebut, pihaknya membutuhkan waktu dua hari.
Hingga saat ini, keempat tersangka
ditahan di Mapolres Blora untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan berdasarkan hasil penyelidikan, para pelaku pengeroyokan tersebut bukanlah anggota salah satu perguruan silat di wilayah Blora ataupun Jawa Tengah. Sebab, mereka tidak dapat menunjukkan kartu tanda anggota perguruan silat.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment