INFOKU, BLORA – Insentif guru madrasah non aparatur sipin Negara (ASN)
dirapel satu tahun.
Di Blora terdapat 1.774 guru non-ASN, namun tidak semua
bisa mendapatkan.
Beberapa masalah terjadi di lapangan belum memenuhi syarat penerima insentif.
Kepala Kemenag Blora Khafit menjelaskan, bantuan insentif
diberikan kepada non-ASN sudah sejak lama.
Perbedaannya tahun ini dibagikan dalam satu termin. Yakni
dirapel satu tahun. Sebelumnya pencairan dilakukan dua bulan sekali.
Kasi Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren Kantor
Kemenag Blora Mustakim melalui stafnya Amin menjelaskan, guru non-ASN tahun ini
dapat insentif dari Kemenag pusat. Skema pencairan satu kali, dirapel satu
tahun.
Baca juga : Puluhan Siswa Soraki Polisi di Blora saat Razia, Ini Penjelasan Kasatlantas
Berdasar data Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Simpatika) sebanyak 1.774 guru.
“Informasinya dari Kemenag pusat tahun ini dirapel satu
tahun, cair satu kali,” jelasnya.
Amin menjelaskan, jumlah tersebut tidak bisa dipastikan
mendapat semua, sebab terdapat prioritas dan kriteria penerima insentif.
Selain terdaftar dalam Simpatika, ada tiga hal menjadi
pertimbangan. Yakni ijazah yang linier, lamanya masa kerja, dan usia.
“Terkadang dari
jumlah tersebut tidak semua mendapatkan, seperti tahun sebelumnya, akhirnya
dikembalikan,” bebernya.
Hal itu, menurutnya juga memengaruhi besaran insentif
diterima guru non-ASN.
Dia sempat diberikan contoh rekening sudah dicairkan
sebesar Rp 2,8 juta. Bisa saja setiap guru berbeda ada juga mendapat separonya.
Amin juga memaparkan, pada 2020 dari laman Simpatika
terdapat 5.112 kuota namun yang cair hanya 426 guru. Sedangkan tahun ini dan
2021 datanya belum bisa diakses.
Baca juga : Selama 90 Hari, Pemkab Blora Beri Subsidi BBM Kepada Pelaku Angkutan Umum
Sehingga pihaknya belum bisa memastikan jumlah tetap guru
mendapat insentif tahun ini.
“Masih kosong laporan dari pusat, jadi kami belum tahu
cair semua atau tidak,” ungkapnya.
Adapun aparatur guru di lingkup Kemenag Blora sebanyak 17.774 guru non-ASN. Tersebar 188 guru raudlatul athfal (RA), 654 guru madrasah ibtidaiyah (MI), 741 guru madrasah tsanawiyah (MTs), dan 191 guru madrasah aliyah (MA). (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment