INFOKU, BLORA – Tak lama
lagi bantuan sembako akan disalurkan kepada awak angkutan umum mulai
disalurkan.
Sekitar 688 sembako
per bulan dan diperkirakan jumlah pelaku angkutan umum lebih banyak. Sehingga
untuk pemerataan dan tidak timbul kecemburuan akan disalurkan secara bergantian
atau di-rolling.
“Kalau nanti ada
pengusulan-pengusulan baru mungkin nanti akan kami rolling (penyalurannya),” kata
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Angkutan Jalan, Dinas Perumahan, Permukiman
dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora Ruswanto kemarin (12/10).
Ruswanto
menjelaskan, saat pendataan, nama-nama diserahkan diberikan SK penerima selama
tiga bulan. Sehingga jika perjalanan terdapat usulan nama baru, pihaknya perlu
mengubahnya.
Jika rencana awal
satu nama menerima tiga bulan, jika ada penambahan penyaluran dilakukan
bergantian dengan nama berbeda agar tidak timbul gejolak.
Baca juga : Ganjar Minta Kepala Daerah Tidak Asal-asalan terkait Inflasi
“Biar tidak ada
gejolak, karena kemarin kami plot jumlahnya diperkirakan pas. Jadi kalau
misalkan ada membludaknya bisa rata,” jelasnya.
Dia menjelaskan,
saat perhitungan mempertimbangkan kuota yang dipersiapakan daerah.
Penyaluran subsidi
sembako bagi pelaku angkutan umum diberikan kuota 688 per bulan. Rincian 250
untuk ojek pangkalan dan ojek online. Serta 124 angkutan umum dan 314 sopir angkutan
barang.
“Penyalurannya
sudah dilakukan mulai kemarin, besok (hari ini) bagian sopir angkutan umum
Kecamatan Cepu,” katanya.
Baca juga : Gubernur Jateng Ganjar Pranowo instruksikan Sikat Saja Pemotong BLT
Ruswanto
membenarkan jika kuota penerima bantuan solar dan pertalite dibatasi.
Sementara ini
terdapat tambahan dari data sebelumnya yakni berjumlah 74 untuk angkutan umum
dengan bahan bakar solar, dan 8 angkutan umum untuk BBM jenis pertalite.
“Kami batasi yang
mempunyai izin trayek dan masih beraktivitas mengantarkan penumpang,” jelanya.
Baca juga : Selama 90 Hari, Pemkab Blora Beri Subsidi BBM Kepada Pelaku Angkutan Umum
Dari kriteria
penerima masih dilakukan verifikasi kemarin (12/10). “Pada proses verifikasi
itu ternyata ada kendaraan yang sudah dipotong jadi truk,” bebernya.
Sebelumnya, Bambang salah satu koordinator ojek pangkalan di Terminal Cepu mengungkapkan, pihaknya memberikan data 15 orang pengojek kepada dinas perhubungan. Padahal terdapat 25 pengojek yang beraktivitas. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment