– Gubernur Jawa Tengah sangat tertarik konsep
pembangunan kawasan antara Blora dan Bojonegoro untuk infrastruktur jalan.
Hal itu karena perkembangan suatu daerah akan lebih cepat jika kepala daerah saling bersinergi.
“Blora dan Bojonegoro yang saling berbatasan ini menarik.
Ini model kerja sama bagus karena cara berpikir kepala daerah adalah kawasan,”
ujar Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Blora, Rabu (26/10).
Menurut Ganjar, cara kerja gotong royong pembangunan
daerah mempercepat perkembangan daerah meski berbeda provinsi. Kabupaten
Bojonegoro juga ikut membantu pembangunan jalan di Kabupaten Blora.
Adapun selain tiga jalan ruas Cepu-Jati, Ngawen Blora dan
Ngawen Todanan, dengan total sekitar Rp 18 miliar.
Baca juga : "Ora Kampanye, Ora Kampanye" saat Ganjar Didoakan Warga Blora Jadi Presiden
Juga terdapat bantuan dari provinsi pembangunan jalan
Mulyorejo-Ngloram dengan nilai kontrak Rp 12 miliar untuk membangun jalan
sepanjang 2.750 meter.
Pihaknya memastikan anggaran bantuan provinsi (banprov)
diberikan dilaksanakan dengan baik dan kualitasnya terjaga.
Tepatnya di ruas jalan Mulyorejo-Ngloram menjadi akses
penunjang menuju Bandara Ngloram.
“Kami berkesempatan melihat langsung. Kami ajak teman-teman
dari dinas PU bina marga untuk mengawasi,” tambahnya.
Baca juga : Ganjar Minta Kepala Daerah Tidak Asal-asalan terkait Inflasi
Baca juga : Gubernur Jateng Ganjar Pranowo instruksikan Sikat Saja Pemotong BLT
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Blora Arief Rohman
melaporkan bahwa daerah menerima bantuan keuangan dari Pemkab Bojonegoro
sejumlah Rp 34 miliar untuk mendukung percepatan pembangunan jalan akses dari
Jembatan Terusan Bojonegoro Blora (TBB) menuju Bandara Ngloram.
Arief Rohman berharap sinergitas Pemkab Blora dengan
Pemprov Jateng pembangunan daerah kedepannya bisa terus meningkat.
“Mengingat masih banyak jalan provinsi di Kabupaten Blora kondisinya rusak dan dikeluhkan masyarakat,” ucap Bupati. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment