INFOKU, BLORA – Dari data yang
didapat ternyata, aparatur desa di Blora masih didominasi lulusan SMA
sederajat.
Bahkan, ada yang masih lulusan SMP dan SD. Sedangkan, lulusan strata satu (S-1) sekitar 323 aparatur.
Untuk itu Pemkab
Blora tengah menjajaki program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) desa dari
Kementerian Desa, guna mewujudkan aparatur desa cakap terkait urusan
pemerintahan desa.
“Kami ingin agar
kualitas SDM Desa bisa semakin ditingkatkan melalui program ini,” tutur Bupati
Blora Arief Rohman.
Berdasar data Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora, dari 271 desa dan 24 kelurahan,
terdapat 1.700 perangkat desa lulusan SMA sederajat.
Kemudian 323 lulusan
S-1, 318 lulusan SMP, dan 173 lulusan SD, serta hanya satu aparatur lulusan
S-2.
Baca juga : Oktober Dimungkinkan Perades Terpilih Terima Gaji
Sedangkan kepala desa
(Kades), sebanyak 173 lulusan SMA, 37 lulusan SMP, 52 lulusan S-1, 1 kades
lulusan D-1, 6 kades lulusan D-3, dan 1 Kades lulusan D-4.
Bupati menginginkan
semua Kades, perangkat desa (perades), dan kader penggerak desa bisa kuliah dan
mencapai gelar sarjana (S1).
Pemkab bersedia
secepatnya menindaklanjuti program RPL Kementerian Desa PDTT dengan Unnes
Semarang.
Baca juga : DPRD Desak Pengisian Kekosongan 228 Kursi Perades di Blora
Terkait ini Pemkab
Blora mendapat respons positif dan disaksikan Menteri Abdul Halim Iskandar
melakukan MoU dengan Rektor Unnes.
Hal itu, bisa menjadi
landasan segera menyusun tahapan program RPL.
“Oleh sebab itu,
lewat RPL ini kedepan SDM pemerintah Desa di Kabupaten Blora semakin baik,”
tambahnya.
Baca juga : Zina Diancam 1 Tahun, Kumpul Kebo 6 Bulan Penjara
Terkait cita-cita
para kades dan perades menjadi sarjana, Bupati Arief menyatakan, awalnya
melihat program RPL dilaksanakan di Pemkab Bojonegoro.
Ratusan Kades, dan perades dari Bojonegoro mengikuti perkuliahan peningkatan kapasitas SDM. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment