INFOKU, BLORA – Blora tidak masuk Proyeksi
percobaan konversi elpiji menjadi kompor listrik.
Hanya 2 Daerah di
Indonesia yang direncanakan sebagai uji coba konversi Elpiji ke kompor listrik
pada tahap pertama, yakni Solo dan Bali.
Sehingga saat ini Blora masih fokus pemakaian gas elpiji.
Data yang
didapat tahun ini Blora mendapat jatah elpiji subsidi 3 kilogram mencapai 7,7
tabung.
Setiap
harinya sekitar 26.880 stok didistribusikan tiga
stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPBE) yakni Tunjungan, Cepu,
dan Ngawen.
Kepala
Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
(Dindagkop UKM) Blora Wisnu Bambang Wijanarko menjelaskan, program pusat
konversi kompor listrik belum dilakukan di daerah.
Baca juga : Kepala Dinsos : Pelakunya Pemotongan BLT, Istri Salah Satu Kadus (kepala dusun)
Masih
memanfaatkan gas elpiji disuplai dari Pertamina, baik yang nonsubsidi dan
subsidi.
Wisnu
mengatakan, masyarakat masih menggunakan elpiji, saat ini stok elpiji subsidi 3
kilogram di daerah sekitar lebih dari 7,7 juta tabung.
Per
harinya didistribusikan melalui tiga SPBE. Yakni SPBE Tunjungan sebanyak 11.200
tabung, Cepu 11.200 tabung, dan Ngawen 4.480 tabung.
“Jadi
total stok per harinya 26.880 tabung, didistribusikan ke masing masing SPBE,”
jelasnya.
Dia
menjelaskan, dari data tercatat di dinasnya pada Juli lalu penyaluran gas
bersubsidi ini sudah mencapai 4,3 juta tabung.
Baca juga : Ganjar Minta Kepala Daerah Tidak Asal-asalan terkait Inflasi
Baca juga : Ketahuan Cor Jalan Pakai Grosok, Pemborong Janji Bongkar dan Cor lagi
Sasaran
gas subsidi ini warga kurang mampu dengan ekonomi menengah ke bawah.
“Ada
pengawasan dalam distribusinya, karena barang subsidi dari pemerintah,” tegasnya.
Terkait terpenuhinya stok elpiji dan kendala penyaluran, pihaknya memastikan jumlah tabung melon tersedia saat ini masih stabil dan terkendali. “Sampai saat ini tidak ada kendala,” bebernya. (Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment