INFOKU, SEMARANG - Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah tidak asal-asalan menggunakan dana
tak terduga untuk meredam inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM). Inflasi tinggi telah mengancam daya beli masyarakat.
"Presiden sudah mendorong dana tak terduga bisa digunakan, tapi nggak boleh ngawur dan asal-asalan. Di sini tenaga ahli penting menjadi garda terdepan menjaga akuntabilitas daerah," kata Ganjar usai memimpin serah terima jabatan (sertijab) Kepala BPK Perwakilan Jawa Tengah, di Semarang, Selasa (13/9/2022).
Ganjar pun meminta
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Tengah untuk mengawasi
penyaluran bantuan untuk mencegah inflasi.
Tujuannya agar
akuntabilitas daerah tetap terjaga dan tidak terjadi kesalahan dalam
penghitungan dana-dana kedaerahan.
Lebih lanjut, terkait
merangkaknya tingkat inflasi di sejumlah daerah seluruh Indonesia, anggaran
daerah yang tersedia dan yang akan dikeluarkan harus diawasi agar anggaran yang
ada tidak jebol.
Baca juga : Ganjar Larang Rumah Sakit Tolak Pasien Miskin
Ganjar meminta untuk
menutup segala potensi-potensi yang memungkinkan terjadi jebolnya anggaran.
Ganjar juga ingin
memastikan tidak ada pihak yang mengambil untung ditengah penyesuaian harga
bahan bakar minya (BBM).
"Persis seperti
hari ini kita menangani inflasi, butuh teknis orang yang mengerti dan paham
pengelolaan keuangan. Sehingga pintu-pintu yang bikin jebolnya anggaran mesti
ditutup," ucap Ganjar.
Dalam kesempatan itu
turut disampaikan bahwa seluruh 35 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah
telah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK pada tahun 2022.
Kendati demikian,
Ganjar mengingatkan seluruh kepala daerah untuk tetap mempertahankan prestasi
yang telah dicapai dan menjaga integritas. Kata Ganjar, tetap ada catatan
perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan daerah.
Baca Juga ; Ganjar Ngamuk, Tendang Bangunan SMA Tawangmangu hingga Ambrol
"Sekarang kan
semuanya udah WTP. Meskipun WTP tidak berarti semuanya sudah beres di dalamnya,
ada potensi-potensi yang mesti diperbaiki. Catatan itulah yang hari ini penting
untuk kabupaten kota provinsi semua memperbaiki diri," tegas Ganjar.
Ganjar juga berpesan,
iklim pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang bebas korupsi juga tetap harus
dipertahankan.
Selain itu laporan
keuangan yang transparan dan kinerja yang optimal juga didorong Ganjar kepada
BPK dan seluruh kepala daerah.
Baca juga : Mengapa Dosis Vaksin Covid-19 di Blora Kedaluwarsa, Inilah Alasannya
"Mudah-mudahan ke depan beberapa model-model, tata cara pengelolaan keuangan, punya kesadaran dari pengelola keuangan negara ini untuk memperbaiki diri. Jangan ada korupsi, laporan secara transparan dan kinerja yang optimal. Sehingga kita makin akuntabel dalam pengelolaan keuangan ini," pungkas Ganjar. (Anik/IST)
0 Comments
Post a Comment