INFOKU, BLORA – Beberapa titik
waduk dan irigasi dimaksimalkan mendekati musim hujan.
Saat ini tercatat 183 titik irigasi diproyeksi memenuhi kebutuhan pertanian sekitar 13.500 hektare.
“Rutin monitoring
titik irigasi, saat ini ada 183 titik irigasi dengan kapasitas sekitar 13.500
hektare,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR)Blora Surat kemarin (15/9).
Dia menjelaskan,
jumlah tersebut rerata berada di kawasan tengah dan utara Blora.
Sedangkan wilayah
selatan sudah dipasok pompa air, dikelola Balai Besar Bengawan Solo (BBWS).
Baca juga : Sebanyak 173 Kades & 1.700 Perades di Blora Lulusan SMA Akan Dikuliahkan
Dibanding wilayah
utara dan selatan lebih terjamin pasokan airnya sehingga berdampak masim tanam.
“Di selatan bisa tiga
kali sedangkan di utara dan tengah hanya dua kali musim tanam,” jelasnya.
Dia mengungkapkan,
masih berkoordinasi dengan komisi irigasi di daerah untuk pemanfaatan pemanfaat
air. Beberapa usulan petani akan dibahas dalam komisi tersebut.
“Mewujudkan
keterpaduan pengelolaan sistem irigasi,” ujarnya.
Surat menjelaskan,
komisi irigasi akan melakukan sidang pertamanya membahas beberapa hal terkait
monitoring dan evaluasi (monev) musim hujan mendatang.
Baca juga : Ketahuan Cor Jalan Pakai Grosok, Pemborong Janji Bongkar dan Cor lagi
Selain itu, alokasi
air daerah irigasi di Waduk Tempuran dan Greneng.
“Upaya membangun
sinergitas mengambil kebijakan pengelolaan sumber daya air dari para pihak.
Nantinya dapat memberi masukan dan rekomendasi kepada Bupati,” jelasnya.
Selain penampungan curah hujan, musim peralihan perlu diwaspadai intensitas hujan tinggi pada kawasan pegunungan berpotensi bencana hidrometeorologi. Seperti longsor, bandang, dan banjir, serta potensi angin kencang. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment