INFOKU, BLORA – Pemerintah dan
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sepakat menghapus daya listrik 450 volt ampere
(VA) untuk rumah tangga.
Namun, kesepakatan
itu belum diumumkan secara resmi oleh PT PLN selaku BUMN di bidang kelistrikan.
Manager PLN Blora Setiyo Karminto mengatakan pihaknya hingga Rabu (14/9) belum mendapatkan surat resmi dari PLN pusat. Dia mengetahui kabar tersebut baru dari media saja.
“Sampai saat ini
(kemarin, Red) belum ada surat resmi dari pusat. Jadi kami masih belum bisa
memastikan bagaimana dan kapan penerapannya,” ungkapnya.
Setiyo menjelaskan
rumah tangga pengguna listrik dengan daya 450 VA sudah pasti disubsidi
pemerintah. Sedangkan pengguna 900 VA, itu terbagi menjadi dua golongan. Yaitu
pelanggan subsidi dan nonsubsidi.
“Semua 450 VA pasti
subsidi. Kalau yang 900 VA, dianggap pemerintah sebagai keluarga yang mampu
atau keluarga yang layak mendapatkan subsidi,” jelasnya.
Baca juga : Sebanyak 173 Kades & 1.700 Perades di Blora Lulusan SMA Akan Dikuliahkan
Pria asli Solo itu
juga menjelaskan secara hierarkis memang ada beberapa tahapan suatu kebijakan
hingga sampai ke cabang di tingkat kabupaten atau kota.
Yaitu dimulai dari
pemerintah yang menetapkan subsidi ke PLN pusat. Kemudian PLN pusat nantinya
membuat surat resmi ke seluruh unit di Indonesia.
“Kalau kami ikutnya
ke Semarang. Semarang nanti buat surat lagi dengan mendasari surat dari PLN
pusat. Baru turun sampai ke kita. Kemudian kami sebarkan ke desa. Mekanismenya
begitu biasanya,” bebernya.
Mengenai over suplai
yang menjadi alasan pemerintah dan DPRD membuat kebijakan tersebut, pihaknya
mengaku bahwa hal tersebut juga terjadi di Blora.
Dari kapasitas total
Gardu Induk 90 MWH yang ada, konsumsinya belum sampai 50 MWH. Atau baru sekitar
separo saja.
Baca juga : Zina Diancam 1 Tahun, Kumpul Kebo 6 Bulan Penjara
Hal itu karena
konsumen listrik di Kabupaten Blora didominasi oleh pengguna rumah tangga yang
mencapai 147.628 pelanggan.
Kemudian pengguna
sosial untuk tempat ibadah dan sekolah sebanyak 5.408 pelanggan. Sedangkan
untuk industri hanya ada 86 pelanggan saja.
“Sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk industri biar terserap maksimal. Dari PLN kita siap dukung lah. Karena kalau ada lebih bagus. Akan berdampak juga bagi perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Endag/IST)
0 Comments
Post a Comment