INFOKU, BLORA – Kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, salah satu penyebabnya kemungkinan karena
subsidi yang tidak tepat sasaran.
Untuk mengatasi,
selain dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, dengan mengharuskan menggunakan
aplikasi Mypertamina untuk pembeli BBM bersubsidi.
Ini untuk memastikan pembeli bahan bakar fosil bersubsidi itu, pengguna terakhir. Tidak untuk diperjualbelikan.
Ketua Himpunan
Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Cabang Pati Suma Novendi
menyebutkan, selama ini masih banyak pertamini yang menjual BBM bersubsidi,
seperti pertalite dan solar. Kondisi ini menurutnya tidak tepat.
”Kalau kami bicara
tentang BBM bersubsidi, itu kan peruntukannya langsung ke mesin. Bisa sepeda
motor, mobil, traktor, atau sejenisnya. Selama ini kan banyak pertamini yang
jualan pertalite,” ungkapnya padar pers kemarin.
Baca juga : Lapak Pedagang Blok D Gratis, Jika Ada Jual Beli Laporkan.... !!
Menurutnya, pertamini
masih bisa menjual pertamax atau BBM nonsubsidi lain, jika ingin mengecer BBM.
Jadi, bagi masyarakat
yang ingin membeli BBM bersubsidi bisa langsung datang ke SPBU terdekat.
”Kami hanya
mengutarakan kondisi di lapangan, bahwa pertalite itu masih banyak dijual lagi
eceran,” jelasnya.
Pihaknya memang
membenarkan pertamini dapat memudahkan masyarakat untuk membeli produk BBM.
Namun, untuk BBM bersubsidi, tidak bisa dijual di sana.
Baca juga : Mengapa Dosis Vaksin Covid-19 di Blora Kedaluwarsa, Inilah Alasannya
”Kalau kami ngomong
subsidi tepat sasaran, tapi di lapangan masih banyak yang dijualbelikan,
berarti kan belum tepat juga,” tegasnya.
Dia mengatakan,
beberapa program telah ditempuh Pertamina untuk mendekatkan penyediaan BBM di
daerah yang jauh dari SPBU.
Seperti pertashop
yang menjual pertamax dan dexlite. Namun, BBM subsidi harus dibeli di SPBU
dengan berbagai persyaratan.
Seperti harus
mendaftarkan kendaraan di aplikasi Mypertamina bagi mobil dan truk.
Juga membawa
rekomendasi dari pihak berwenang jika akan digunakan ke mesin traktor, diesel,
dan sejenisnya.
Baca juga : Selidiki Curanmor, Anggota Polisi di Blora Malah Dipukuli sampai Bersimbah Darah
”Rekomendasi
diberlakukan karena (BBM bersubsidi, Red) tidak bisa diperjualbelikan lagi.
Mengenai pompa air untuk pertanian, selama dapat rekomendasi dari Dinas
Pertanian, kami layani. Itu pun harus daftar ke Mypertamina. Kuota berdasarkan
di surat itu,” jelasnya.
Kondisi ini diduga
menjadi salah satu faktor banyaknya antrean di berbagai SPBU di Kota Sate.
Sebab, masyarakat lebih memilih untuk antre, agar dapat harga yang lebih miring daripada harus membeli BBM nonsubsidi yang semakin mahal. Sedangkan BBM bersubsidi hanya bisa dijual di SPBU. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment