INFOKU, BLORA - Menindaklanjuti
kunjungan Kapolres Blora AKBP Fahrurozi di wilayah hukum Polsek Kedungtuban
pada hari Senin lalu, Kapolsek AKP Sujiharno bergerak cepat dengan
menginstruksikan seluruh anggotanya terutama bhabinkamtibmas untuk terjun ke
desa binaan.
Bahkan, Kapolsekpun
turun langsung ke desa untuk melakukan sambang kamtibmas.
Sebelumnya, Kapolres Blora AKBP Fahrurozi, ingin membantu mengatasi pengendalian hama tikus sawah yang meresahkan warga di wilayah kecamatan Kedungtuban.
Kapolsek Kedungtuban
menindaklanjuti dengan terjun langsung ke sawah warga, Rabu, (10/8/2022).
Adapun lokasi yang
disambangi oleh Kapolsek adalah wilayah Desa Gondel di bagian selatan Kecamatan
Kedungtuban.
Kegiatan diawali
dengan sambang di balai desa Gondel dan selanjutnya Kapolsek yang didampingi
oleh Kepala Desa Gondel Suko Hadi bersam
Bhabinkamtibmas dan
Babinsa turun ke persawahan warga guna bertemu dengan para petani yang
beraktivitas di sawah.
Dalam sambang
tersebut, petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Kedungtuban,
Koramil Kedungtuban dan Perangkat desa Gondel mengimbau kepada warga agar tidak
menggunakan jebakan tikus listrik untuk antisipasi kejadian orang meninggal
karena tersengat aliran listrik.
Baca juga : Kapolres Blora "Blusukan" ke Sawah, Peduli Penanganan Hama Tikus
Kapolsek Kedungtuban
AKP Sujiharno mengungkapkan bahwa kehadirannya kali ini membawa misi dari Bapak
Kapolres Blora untuk mensosialisasikan penggunaan Rubuha, (Rumah Burung Hantu)
untuk mengendalikan hama tikus sawah.
"Sesuai dengan petunjuk
bapak Kapolres, hari ini kita ajak bapak Kepala Desa untuk terjun ke sawah
menyampaikan imbauan masyarakat terkait pengendalian hama tikus sawah,"
kata Kapolsek Kedungtuban.
Lebih lanjut Kapolsek
menambahkan bahwa pengendalian tikus dengan sistem rubuha dipandang lebih ramah
lingkungan dan tidak mengandung bahaya atau resiko kematian seperti penggunaan
jebakan tikus listrik.
"Sebisa mungkin
kita gugah kesadaran dari warga agar mau mengganti jebakan tikus listrik dengan
sistem rubuha," kata Kapolsek.
Pelan-pelan akan
terus disosialisasikan karena semua untuk kebaikan bersama.
"Tentunya kami
juga berharap mungkin ada saran atau masukan dari warga terkait pengendalian
hama tikus ini," ucapnya.
Sementara itu Kepala
Desa Gondel, Suko Hadi mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari Polres
Blora dalam pengendalian hama tikus sawah di wilayahnya.
Kepala Desa
membeberkan bahwa di wilayah desa Gondel sebagian besar masyarakatnya sudah
mulai menggunakan sistem rubuha untuk antisipasi hama tikus sawah dan sampai
saat ini hasil panennyapun cukup optimal.
"Sebagian besar
masyarakat sini sudah menggunakan sistem rubuha, mungkin sudah sekitar 90
persen dan untuk hasil panennya juga bisa maksimal. Kami akan terus mengajak
warga yang masih menggunakan jebakan tikus agar mau ikut menggunakan sistem
rubuha," beber Kepala Desa.
Baca juga : Petani Tua Tewas,Terjerat Jebakan Tikus Beraliran Listrik
Suko Hadi menguraikan
bahwa dari segi resiko dan dampak terhadap keselamatan, penggunaan rubuha lebih
ramah lingkungan dan lebih ekonomis karene yang perlu disiapkan hanyalah
memasang rubuha (rumah burung hantu) saja.
Karena jika rumahnya
sudah ada maka tinggal menunggu waktu rumah tersebut akan ditinggali oleh
burung hantu. Dan untuk rubuhanya sendiri, pihak desa akan membantu warga.
Berdasarkan penelitian dan pemantauan di lapangan, setiap satu ekor burung hantu mampu memakan lima sampai enam tikus sawah dalam sehari.
"Dan ternyata yang dimakan itu adalah organ dalamnya. Kemudian jenis burung hantu yang ada disini biasanya adalah Tito Alba. Untuk perawatannya mudah paling hanya menjaga kandangnya saja," terang Kepala Desa Gondel. (Heru/IST)
0 Comments
Post a Comment