INFOKU, BLORA – Tidak bisa
dipungkiri, siswa SMP berangkat dan pulang sekolah naik motor berpotensi
menambah daftar panjang angka kecelakaan lalu lintas.
Karena, selain belum mengantongi surat izin mengemudi (SIM), dari sisi usia belum layak menunggangi kendaraan bermesin itu.
Butuh kepedulian
pihak sekolah dan wali siswa, agar anak didik tidak menjadi korban laka lantas
berikutnya.
Bis Sekolah SMPN 1 Sambong
Dari pantauan lapangan,
pelajar yang menggunakan angkutan umum saat berangkat sekolah mulai berkurang,
sebab digantikan motor.
Hanya beberapa yang
masih menggunakan transportasi umum, salah satunya di SMPN 1 Sambong.
Baca juga : Terkait Tes Perangkat Desa, Kades Beganjing & Kades Nginggil Diadili
Setiap harinya, bus
mengantarkan siswa-siswi berangkat dan pulang sekolah.
Kepala Seksi Pembinaan
SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Fiqri Hidayat menjelaskan, saat ini
pemanfaatan angkutan umum untuk pergi dan pulang sekolah mulai berkurang.
Hanya beberapa
sekolah yang masih memanfaatkan moda transportasi umum.
“Sepengetahuan saya
saat ini yang SMP hanya di SMPN 1 Sambong,” jelasnya.
Fiqri menjelaskan,
peserta didik lebih memilih untuk memakai motor. Tentu kondisi tersebut
berhubungan dengan berkembangnya teknologi.
Selain itu, keinginan
anak bersekolah yang lebih jauh dari tempatnya.
“Mereka lebih suka
sekolah di jauh agar dibelikan motor oleh orang tuanya,” ungkapnya.
Fiqri menilai transportasi umum lebih menjamin keselamatan siswa dibanding menggunakan motor pribadi, terutama pelajar yang masih duduk di SMP. Hal itu dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas. (Heru/IST)
0 Comments
Post a Comment