INFOKU, BLORA -Kedatangan tim
Institut Pertanian Bogor (IPB) ke Kabupaten Blora sebagai upaya merintis
didirikannya Sekolah Peternakan Rakyat (SPR).
Hal itu sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara Bupati Blora dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa waktu lalu, dalam rangka Sesarengan mBangun Blora di sektor peternakan.
Tim yang dipimpin
Guru Besar Peternakan IPB Muladno, menggelar sosialisasi kepada para Camat,
Kepala Desa, dan petani peternak di hall pertemuan Hotel Al-Madina Blora, Jumat
(19/8/2022).
Hadir langsung Bupati
Blora, H. Arief Rohman dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, Berikut Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan
Pertanian Peternakan dan Perikanan, dan jajarannya.
Muladno yang juga
mantan Dirjen Peternakan Kementan itu mengaku senang bisa hadir di Blora.
Pihaknya bersedia membantu pembangunan sektor
peternakan yang menurutnya Blora memang mempunyai potensi besar.
“Setelah sejak dua
tahun lalu berkomunikasi dengan Pak Arief, Pak Bupati, akhirnya kini saya bisa
berjumpa langsung dengan beliau disini. Terimakasih Pak Bupati yang bulan lalu
telah menjalin MoU dengan Pak Rektor IPB sebagai dasar program SPR ini,” kata
Muladno.
Baca juga : Tujuh Kursi Target PPP Blora di Pileg 2024
Menurutnya,
peternakan menjadi sektor yang penting untuk mendukung terwujudnya kedaulatan
pangan nasional.
Sehingga sudah
seharusnya para peternak kecil di pedesaan bisa memperoleh ilmu dan
pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
“Di Indonesia ini,
sebagian besar kebutuhan daging nasional dipenuhi oleh para peternak kecil di
berbagai daerah yang punya sapi 2 sampai 4 ekor," sambungnya.
Sisanya baru
perusahaan peternakan dimana sapinya justru beli dari Australia.
Pengkol & Palon
"Maka jika kita
ingin daulat daging, peternak desa-desa harus kita damping untuk berkembang.
Salah satunya lewat SPR ini nanti,” jelasnya.
Sebagai pilot
project, tahap awal ini menurutnya SPR akan dilaksanakan di Desa Palon,
Kecamatan Jepon, dan Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah.
“Jadi nanti peternak
rumahan di desa itu kita kumpulkan untuk belajar bersama, sekaligus
praktik," terangnya.
Baca juga : MOU Kerja Sama Jual Beli Sapi Pemkab Blora dan Pemprov DKI Jakarta Terwujud
“Terkait
pelaksanaannya pihak IPB akan cari skema pinjaman bunga rendah, atas dasar
masukan Bupati Blora.
Muladno meminta ada
satu koordinator pelaksanaan pembentukan SPR di Desa Palon dan Desa Pengkolrejo
untuk tindak lanjut ke depannya.
“Di dekat Blora ini
juga ada SPR yang masih terus berjalan dan berkembang dengan baik. Yakni di
Kabupaten Bojonegoro, tepatnya Kecamatan Kasiman. Mungkin nanti kita bisa
melihat belajar kesana terlebih dahulu,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu
Bupati Blora menyampaikan terimakasih kepada Prof. Muladno dan tim yang
beranggotakan para dosen IPB Bogor asli Blora, atas kesediaannya hadir
memberikan ilmu peternakan kepada peternak lokal di Blora.
“Pak Kades, dan para
peternak yang sudah hadir harus bersungguh-sungguh mengikuti program ini. Nek
ra berhasil nanti tak coret, tidak akan dikasih bantuan program pengembangan
peternakan atau lainnya," katanya.
Tambahnya, harus
sungguh-sungguh, apalagi program ini dibiayai oleh IPB dan Kementan. Sedangkan
untuk modalnya kalau bisa nanti kita skema pinjaman bunga rendah.
"Kalau pinjaman
itu ada tanggung jawab mengembalikan, namun kalau bantuan pasti habis tidak
berkelanjutan,” jelasnya.
Baca juga : Parpol Blora Buka Pendaftaran Bacaleg, PKB Target 13 Kursi
Untuk diketahui
Sentra Peternakan Rakyat (SPR) merupakan suatu kawasan tertentu sebagai media
pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.
Yang mana di dalamnya
terdapat populasi ternak tertentu yang dimiliki oleh sebagian besar pemukim di
satu desa atau lebih, serta sumber daya alam untuk kebutuhan hidup ternak (air
dan bahan pakan).
Di dalam SPR,
terdapat Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang merupakan sarana transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk membangun kesadaran peternak dan mendorong
tindakan kolektif.
Melalui SPR, peternak berskala kecil baik individu maupun yang sudah tergabung dalam kelompok atau asosiasi didorong untuk berkonsolidasi membangun perusahaan kolektif yang dikelola secara profesional dalam satu manajemen.(Setyorini/KOM)
0 Comments
Post a Comment