INFOKU, BLORA – sekitar 51 sapi mati
akibat Penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga kejadia ini cukup berdampak
terhadap petani sapi di Blora.
Tentu, peternak
berharap ada ganti rugi, karena kasus PMK ini berdampak perekonomian.
Rencananya, sapi yang mati karena PMK ada ganti rugi. Namun Pemkab Blora masih menunggu regulasi turun.
Kepala Bidang (Kabid)
Kesehatan Hewan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora
Tejo Yuwono mengatakan, belum bisa memastikan terkait ganti rugi untuk sapi
yang mati karena PMK.
Alasannya, regulasi
yang mengaturnya belum turun ke daerah. Misalnya, regulasi terkait teknis
pelaksanaan dan pembiayaan
“Itu sudah sempat
ditanyakan saat rapat, tapi masih menunggu regulasinya seperti apa ke depan,”
ujarnya.
Baca juga : Penanganan PMK, 10 Mahasiswa Kedokteran Hewan UNAIR Diterjunkan ke Blora
Hingga Kamis (10/8)
lalu, data jumlah kasus suspek PMK sebanyak 3.202 ekor. Rincian 10 ekor positif
hasil lab, 2.031 ekor sembuh, 51 ekor mati. Sehingga sisa kasus saat ini masih
berjumlah 909 ekor.
Sementara itu, pemkab
telah menerima 5.000 vaksin tahap dua dari Pemprov Jawa Tengah.
Pendistribusian
kepada peternak dilakukan pekan depan kepada peternak sapi.
“Lima ribu dosis
sudah kami terima, siap dilaksanakan di lapangan minggu depan,” jelasnya.
Baca juga : Ayo Cepat … Tinggal 1 Bulan … ! Pendataan Honorer 2022 atau pegawai non-ASN
Tejo menjelaskan,
jumlah yang diterima lebih sedikit dari usulan. Sebelumnya pemkab mengusulkan
14.000 dosis.
Perhitungan tersebut
disebabkan, tren persebaran PMK di daerah mulai menurun. Pada vaksin dosis
pertama lalu 10.275 ekor sapi tervaksin.
Rencananya, petugas
disebar tiap kecamatan untuk distribusi vaksin. Diperkirakan satu minggu
selesai.
Baca juga : Kapolres Blora "Blusukan" ke Sawah, Peduli Penanganan Hama Tikus
Namun, terkait
petugas, pihaknya perlu membagi. Terutama sejak dibukanya pasar hewan, petugas
bergantian berjaga pada pintu masuk.
Tekad, salah satu
peternak asal Desa Palon, Kecamatan Jepon merasa bersyukur dengan vaksin PMK
sudah banyak tersebar. Juga dibukanya kembali pasar hewan membawa harapan para
pedagang sapi.
“Tidak waswas lagi baik itu peternak, penjual, maupun pembeli,” tuturnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment