INFOKU, SEMARANG - Gubernur Jawa
Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menginginkan rencana penghapusan tenaga honorer
atau non-ASN dilakukan secara bertahap. Jika tidak, hal itu bisa menyulitkan
terutama di bidang pendidikan.
Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri kongres Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Sabtu (30/7/2022).
"Kalau honorer
saya kira mesti ada tahapannya ya jangan langsung, karena kalau langsung
dihapus dan tenaganya kurang itu agak menyulitkan," kata Ganjar dalam
keterangan tertulis.
Sebagai informasi,
berdasar surat edaran Menpan-RB bernomor B/185/M.SM.02.03/ 2022, pemerintah
berencana menghapus tenaga honorer pada November 2023. Terkait hal itu, Ganjar
memberi usulan cara.
"Ada dua cara.
Satu, tahapnya dikurangi, pelan-pelan gitu, yang kedua mendorong penggunaan
teknologi. Sehingga kalau mereka tidak ada teknologi bisa menggantikan,"
ujarnya.
Buka juga : Aksi Ganjar Pranowo Gubernur Jateng Ngamuk temukan Pungli
"Selama itu
tidak bisa ya kebutuhan itu masih ada, apalagi kalau kita bicara guru, guru itu
kurangnya masih banyak," jelasnya.
Ganjar juga ikut
menyoroti kesejahteraan guru swasta yang dirasa harus lebih diperhatikan.
Dirinya meminta agar
pengelola sekolah swasta lebih memperhatikan tata kelola terutama untuk
menyejahterakan guru.
"Memang mereka
punya problem yang cukup serius dalam arti swasta bisa berkontribusi bagi dunia
pendidikan, banyak sekali swasta yang bagus. Tapi pendapatannya yang belum
bagus," kata Ganjar.
Baca juga : Lho PAD Kabupaten Blora Bergantung pada Banyaknya Orang Sakit
"Tadi disampaikan yang penting kesejahteraan guru mendapat perhatian dan tentu saja masukan menarik karena sekolah swasta itu dikelola oleh yayasan maka yayasan diminta untuk lebih perhatian khususnya untuk managerial khususnya dalam kesejahteraannya ini penting, dan itu bisa disubsidi silang sebenarnya," pungkasnya.(Anik/IST)
0 Comments
Post a Comment