INFOKU, BLORA - Bupati Blora Arief
Rohman, serahkan SK Kepala UPTD Puskesmas di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Blora, Jumat (1/7/2022).
Sebanyak 26 orang yang menerima SK di ruang pertemuan Setda itu, secara resmi diamanahi menjadi Kepala UPTD Puskesmas di wilayah Blora.
Acara penyerahan SK
dihadiri Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Sekretaris Daerah Kab Blora,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, beserta kabid dan jajaran, Kepala RSUD
Cepu.
"Kami
mengucapkan selamat atas amanah yang sudah diberikan kepada bapak ibu Kepala
Puskesmas ini," ungkap Arief Rohman.
Dia minta seluruh
Kepala Puskesmas tersebut untuk ikut membantu melaksanakan visi misi Pemkab
Blora khususnya dalam bidang kesehatan. Termasuk agar berbagai indikator
kinerja maupun pelayanan bisa tercapai dengan baik.
"Ada beberapa
hal yang harus dicapai, seperti terkait pencapaian indikator SPM dan juga
pencapaian indikator kinerja pelayanan, juga terkait peningkatan pelayanan dan
pendapatan asli daerah," jelasnya.
Baca juga : Lho PAD Tahun Lalu Bergantung pada Banyaknya Orang Sakit
Dia juga meminta agar
kepala puskesmas ini mampu mendorong instansinya untuk terus berinovasi.
"Tentunya kami
berharap pimpinan puskesmas ini mempunyai inovasi, harus saling berlomba,
kira-kira program inovasi apa dari panjenengan," imbuhnya.
"Kta akan ada
evaluasi enam bulan sekali, Pak Sekda tolong dibuat standar untuk bagaimana
kinerja teman-teman ini, bagaimana kalau kinerjanya baik tentunya kita akan
memberikan apresiasi juga," tambahnya.
Kepala BKD Kabupaten
Blora, Heru Eko Wiyono, menjelaskan, kepala puskesmas adalah tenaga kesehatan
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala UPTD.
Baca juga : Wagub Jateng Instruksikan Pasar Hewan Dibuka Jelang Idul Adha
"Sehingga tidak
dilakukan pelantikan, melainkan hanya penyerahan SK," tuturnya.
Kepala BKD juga menjelaskan bahwa dari 26 kepala puskesmas yang baru saja menerima surat keputusan tersebut, keseluruhan berasal dari tenaga kesehatan dengan berbagai bidang.
"Hari ini yang menerima SK sebanyak 26 orang, tenaga kesehatan ada yang dari epidemiolog, bidan, dari apoteker, ini kami dalam rangka penataan," tegas Heru. (Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment