INFOKU, Cepu, BLORA - Aktivitas jual
beli di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Pasar Sore dan Cabak masih berjalan hingga
kini.
Rencana tahun ini penebangan 20 ribu gelondongan kayu mengisi TPK. Sedangkan distribusi penjualan kayu masih berada di sekitar Pulau Jawa dan diperkirakan hingga ekspor.
Administratur (Adm)
Perhutani KPH Cepu Mustopo menjelaskan, tahun ini diperkirakan penebangan kayu
di wilayah hutan yang dikelolanya mencapai 20 ribu pohon.
Jumlah tersebut
dibagi di dua TPK yakni Pasar Sore dan Cabak. Masing-masing 10 ribu balok.
“Saat ini masih aktif
jual beli kayu di semua TPK,” jelasnya.
Baca juga : Lho PAD Tahun Lalu Bergantung pada Banyaknya Orang Sakit
Mustopo menjelaskan,
dengan diameter balok beragam, distribusi penjualan saat ini masih di sekitar
Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Beberapa mitra
distribusi kayu masih bergantung pada kayu dari hutan Cepu.
“Penjualan masih
dengan mitra dan pengiriman masih dilakukan sekitaran Pulau Jawa saja,”
jelasnya.
Disinggung terkait
potensi kayu jati diekspor, pihaknya mengaku juga banyak.
Salah satu terdapat
mitra dari Kabupaten Tegal, kayu dari kedua TPK tersebut dikirim ke Kanada.
Dia menjelaskan,
kewenangan ekspor berada pada pihak mitra. Sehingga pihaknya tidak dapat
menghitung perkiraan negara mana saja telah memanfaatkan kayu jati dari
hutan-hutan Cepu ini.
Baca juga : Validasi Data Tak Kunjung Selesai, Disdagkop Gandeng Kejaksaan Blora
“Kami tidak berwenang
terkait ekspor ke luar negeri. Merupakan keewenangan industri, kami hanya
menjaual kayu gelondong sekitar Pulau Jawa saja,” imbuhnya.
Memang tidak bisa
dipungkiri kayu jati yang berada di Bojonegoro, Cepu, dan Randublatung,
diminati karena kualitas.
Di luar negeri digunakan sebagai pernak-pernik rumah tangga, restoran, hingga hiasan rumah. (Heru/IST)
0 Comments
Post a Comment