INFOKU, BLORA – Dari data yang didapat
distribusi 11.000 vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) baru mencapai 4.220 ekor ampai minggu lalu.
Pemberian anggaran dari daerah tunggu Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD), selain itu masih banyak distribusi vaksin.
Sehingga inilah yang
menjadi alasan Pemkab Blora belum ambil vaksin tahap dua.
Kepala Bidang (Kabid)
Kesehatan Hewan, Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora
Tejo Yuwono menjelaskan, daerah sudah
mendapat jatah penambahan vaksin sekitar 14 ribu.
Namun, jumlah
tersebut belum diambil, sebab vaksin sebelumnya masih belum habis.
Tejo menjelaskan,
pengambilan vaksin tahap dua dijadwalkan minggu ini. Menurutnya, hanya sekitar
dua atau tiga kabupaten yang belum mengambil vaksin PMK tahap kedua, termasuk
Blora.
Baca juga : Kades Beganjing & Kades Nginggil Diadili, Terkait Seleksi Perades
Selain itu, anggaran
dari daerah untuk penanganan vaksin PMK masih menunggu pada anggaran P-APBD.
“Akan ada pergeseran
anggaran sekiranya tidak ter SPj-kan akan digeser untuk penanganan PMK. Saat
ini belum dianggarkan karena masih menunggu perubahan anggaran,” jelasnya.
Dia menjelaskan,
anggaran saat ini masih dari PNBP pusat, dan pihaknya sebagai pelaksana teknis
lapangan.
Banyaknya vaksin
perlu didistribusikan, pihaknya akan menggandeng beberapa mahasiswa yang saat
ini sedang menjalankan kuliah kerja nyata (KKN).
Baca juga : Penanganan PMK, 10 Mahasiswa Kedokteran Hewan UNAIR Diterjunkan ke Blora
“Kami sudah percepat
ini, melibatkan KKN UGM, kami sinkronkan termasuk yang di Desa Megari, dari UNY baru masuk, kami sinergikan
konsolidasikan dulu dengan kecamatan yang ditempati KKN,” jelasnya.
Sementara data suspek
sapi terjangkit PMK hingga Sabtu (16/7) yakni
kasus PMK 2.787 ekor, positif dengan hasil lab 10 ekor, sembuh 1.555
ekor, mati 49 ekor dan sisa kasus 976 ekor. Sedangkan, vaksinasi baru mencapai 4.220 ekor.
“Untuk alat vaksin PMK seperti suntik kami pastikan masih cukup,” katanya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment