Ada Warga Terima Ganti Lahan Rp 2,4 Miliar, dari Perluasan Lahan Bandara Ngloram

 

INFOKU, Cepu, BLORA - Pemberian ganti untung pembebasan lahan milik warga perluasan bandara telah usai.

Kemarin (13/7) dilakukan pemberian ganti untung terhadap 20 kepala keluarga (KK) dengan 24 bidang lahan.

Penyerahan uang itu dilakukan dalam acara seremonial pembayaran pembebasan lahan Bandar Udara Ngloram Blora di Hotel Grand Mega Cepu, Blora.

Kepala Unit Kelas III Dewadaru Karimunjawa Ariadi Widiawan mengatakan lahan untuk pembebasan kali ini luasnya mencapai 34.851 meter persegi.

Pada pembebasan lahan itu, ganti untung kepada warga terdampak dibiayai pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pembebasan itu menurutnya dilakukan untuk menunjang keselamatan penerbangan.

Baca juga : Walau Sudah Diralat Sebagai Pemenang, Amiul Menolak Dilantik Kasun Talokwohmojo, Ngawen Blora

”Bukan untuk pembangunan, karena kalau tanpa dibebaskan, khawatirnya terjadi hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai ada warga yang bangun warung di area kita,” katanya.

Meskipun sudah ada pembebasan lahan, Ariadi mengaku masih membutuhkan beberapa lahan lagi untuk keperluan penerbangan bandara.

Sebelumnya, ada yang menolak, namun saat ini sudah sepakat harga ditetapkan.

Hanya menyisakan tanah kas desa (TKD) perlu lahan pengganti.

Suntoro warga Desa Ngloram mewakili Sumitro warga terdampak mengungkapkan, telah menerima ganti untung senilai Rp 496 juta.

Uang itu sebagai pengganti luas lahan 1.089 meter berupa sawah. Rencananya akan digunakan membuka rumah makan.

“Kami ditemui pihak bandara dan pemdes untuk mengisi formulir persetujuan,” jelasnya kemarin.

Kepala Desa (Kades) Ngloram, Kecamatan Cepu Diro Beni Susanto menjelaskan, pemberian ganti untung sesuai harga yang ditentukan tim appraisal.

Baca juga : DPRD Desak Pengisian Kekosongan 228 Kursi Perades di Blora

Yakni Rp 450 ribu per meter, ada 20 kartu keluarga (KK) yang menerima ganti untung di desanya dengan 24 bidang.

“Ada yang satu KK memiliki dua bidang tanah. Ada dua orang lagi dari desa sebelah (Desa Kapuan),” tuturnya.

Pembayaran ganti untung itu, menurut Diro, langsung masuk rekening warga terdampak.

Terbanyak mendapatkan nilai ganti untung Rp 2,4 miliar. Pengambilan uang bisa kapan saja karena sudah ditransfer ke rekening. (Endah/IST)


Post a Comment

0 Comments