INFOKU, BLORA - Lilik Yuliantoro
pemilik 7 ekor sapi, warga Desa Jepangrejo, Blora kini telah sembuh dari
penyakit mulut dan kuku (PMK) usai diobati dengan ramuan tradisional.
Sebelumnya, semua sapi miliknya, terkena penyakit yang saat ini sedang merebak pada hewan ternak tersebut.
Saat terpapar PMK,
sapi-sapi milik Lilik hingga tidak bisa berdiri. Nafsu makannya juga berkurang
drastis. Bahkan, satu kambingnya mati setelah terjangkit wabah tersebut.
”Satu kambing yang
rencananya untuk akikah anak saya malah mati. Belum sampai 24 jam setelah ada
tanda-tanda terkena PMK,” keluh Lilik kemarin.
Dia mengaku sempat
panik saat kondisi ketujuh sapinya cukup memprihatinkan, karena sakit itu. Dia
lalu memberikan minuman dari ramuan tradisional yang dia dapatkan dari orang
tua.
Baca juga : Blora Nihil Kasus Varian Omicron BA4 dan BA5
Ramuan tersebut
terdiri dari daun binahong, mengkudu, yodium, jahe, dan kunyit yang direbus
dalam satu wadah.
Ramuan tersebut
kemudian dicampur dengan vitamin dan diminumkan ke sapi-sapinya dalam kondisi
hangat.
Dengan cara ditaruh
ramuan di ember dan disuguhkan ke sapi yang masih sakit.
”Setelah saya rutin
meminumkan ramuan itu setiap hari, kini ketujuh sapi itu kembali sehat dan
sudah bisa berdiri lagi,” katanya.
Lilik mengaku,
sebelumnya telah mengusahakan kesembuhan sapi dengan suntik dan pemberian obat.
Namun, usaha tersebut
dianggap kurang optimal, karena bertahan hanya beberapa hari.
Setelah dia
mengusahakan dengan ramuan tradisional itu, kini nafsu makan ketujuh sapinya
sudah kembali normal seperti sediakala.
Bahkan, dia mengaku
sapinya menjadi lebih gemuk.
”Saya berharap pemerintah segera memberi vaksin. Karena penyebaran penyakit ini (PMK-Red) tergolong cukup cepat,” tandasnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment