INFOKU, BLORA – Kepanikan mulai
terlihat pada pemilik dan peternak sapi di Blora terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan
Kaki (PMK).
Hal itu dapat terlihat jelas dengan gejala-gejala yang ditimbulkan pada hewan ternak mereka.
Mulai dari tidak
nafsu makan, keluar air liur secara berlebihan (hipersativasi), hingga demam.
Lalu air liur
terlihat menggantung dan berbusa di lantai kandang.
Salah seorang pemilik
hewan ternak asal Desa Gempolrejo, Kecamatan Tunjungan, Sukimin mengaku, sapi
yang dimilikinya tidak mau makan, dan terlihat stres.
"Ini tadi pagi
baru klenger (lemas), padahal kemarin malam belum. Tadi pagi dikeluarkan dari
kandang mau dikasih makan sudah enggak mau," ucap Sukimin saat ditemui di
kandang sapinya, Selasa (14/6/2022).
Kondisi tersebut,
tampaknya tidak dialami olehnya sendiri. Sejumlah tetangga sekitar rumahnya
juga mengalami hal yang sama.
Baca juga : Penanganan PMK, 10 Mahasiswa Kedokteran Hewan UNAIR Diterjunkan ke Blora
"Satu kandang
ini dua sapi, atau tiga sapi, tapi lainnya masih banyak tetangga kena
semua," kata dia.
Menurutnya, jumlah
sapi milik warga yang ada Desa Gempolrejo totalnya sekitar 200 ekor.
"Memang sampai
saat ini belum ada kasus kematian," jawab dia ketika ditanya wartawan.
Tampaknya, kehadiran
petugas kesehatan hewan dimanfaatkan betul oleh para peternak untuk memeriksa kondisi sapi mereka.
Baca juga : Ini Alasan Kepala Dinkes Blora Inginkan Honorer Menjadi PPPK
Diharapkan, dengan
hadirnya para petugas tersebut dapat menyembuhkan gejala PMK yang dialami oleh
hewan-hewan ternak masyarakat.
"Ya minta
solusinya agar lekas sembuh, dan enggak kena virus lagi. Tadi dikasih suntikan,
vitamin sama cuci mulut," terang dia.
Sekedar diketahui, sampai saat ini lebih dari 800 ekor sapi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah bergejala PMK. Sekitar 60 sapi dinyatakan sembuh dan 10 sapi dinyatakan mati.(Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment