INFOKU, BLORA - Dua bak sampah
terpilah organik dan non-organik mengisi sudut Pasar Sido Makmur Blora.
Diperkirakan sampah yang masuk pada pasar dan bisa ditampung mencapi 24 kubik.
Pemilahan sampah
ditujukan untuk pengelolaan yang lebih baik pada hulu sebelum masuk tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah.
Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Blora Istadi Rusmanto menjelaskan, adanya bak sampah
terpilah antara organik dan non- organik agar pada proses pengiriman di TPA
bisa lebih dikelola. Sebab, setelah sampah berada di TPA ada daur ulang sampah.
“Terkait pengelolaan
sampah, kami benahi dulu dari hulu, kami
lakukan pemilahan ya, nanti untuk dikelola di TPA,” ujarnya kemarin.
Baca juga : Terkendala Validasi Data, Penempatan Pedagang di Blok D Pasar Blora Molor
Istadi melanjutkan,
di TPA terdapat zona untuk sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan yang
non-organik seperti plastik diolah lagi menjadi bahan lain yang mempunyai nilai
jual dan manfaat bagi perekonomian warga.
“Organik bisa jadi
pupuk kompos, yang namanya superponik. Yang plastik juga diolah didaur ulang
lagi,” jelasnya.
Istadi berharap
dengan diluncurkanya bak sampah terpilah ini Blora akan terbebas dari sampah.
Diharapkan juga bisa
mengurangi sampah di TPA. Selanjutnya DLH akan menempatkan lima bak sampah
terpilah di tempat tertentu. Meliputi satu bak sampah di RSUD Blora, di pondok
pesantren, dan satu lagi di Kelurahan Jetis.
Baca juga : Segera muncul Tersangka Kasus Dugaan Pungli Pasar Wulung Randublatung
Sementara Kepala
Bidang (Kabid) Kebersihan, Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan Berbahaya dan
Beracun DLH Blora Bayu Himawan menjelaskan, perkiraan daya tampung sampah
mencapai 24 kubik.
Menurutnya pemilahan
merupakan hal utama dari pengelolaan sampah.
“Sebelum masuk ke TPA sudah terpisah, kalau ini berhasil beberapa bak yang tidak ada pemisah akan kami perbarui,” tuturnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment