INFOKU, SEMARANG - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil surveinya dan menunjukkan bahwa pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 cenderung memberi dukungan kepada Ganjar Pranowo. Sisanya diikuti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Jadi trennya,
Ganjar selalu unggul. Kedua Prabowo. Sementara Anies cenderung statis. Sekarang
peperangan terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo
naik 4 persen. Dan Ganjar turun 4 persen," kata Saiful Mujani dalam
program Bedah Politik bertajuk 'Capres Mana Menarik Pemilih Jokowi?' di YouTube
SMRC TV pada Jumat (3/6/2022).
Hal itu berdasarkan
survei yang dilakukan dari Mei 2021 hingga Maret 2022 dalam empat kali survei.
Hasilnya, Ganjar
merebut paling banyak pemilih Jokowi. Terdapat 32,8 persen pada Mei 2021,
sempat melonjak 40,6 persen di Desember 2021, dan terakhir 36,9 persen di Maret
2022.
Baca juga : 28 Pedagang Diperiksa Terkait Dugaan Pungli Pasar Wulung Randublatung
Lalu, Prabowo meraih
24,6 persen di Mei 2021, turun 22,4 pada Desember 2021, dan naik lagi menjadi
26,3 persen pada Maret 2022. Sementara Anies meraih 23,8 pada Mei 2021 dan 20,8
persen pada Maret 2022.
Doktor ilmu politik
lulusan Ohio State University ini mengatakan fenomena itu merupakan hal yang
wajar.
Pasalnya, Ganjar dan
Jokowi memiliki suara yang sama-sama kuat di wilayah Jawa Tengah.
"Walaupun Ganjar
belum dikenal luas. Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di
Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah," jelasnya.
Lalu, Saiful juga
menjelaskan alasan Prabowo, yang merupakan lawan Jokowi di Pilpres 2019, malah
mendapatkan limpahan suara lebih banyak daripada Anies.
Hal itu karena adanya
hubungan ketika Prabowo bergabung dengan kabinet Jokowi.
Baca juga : Wow … Pinjaman Daerah Rp150 Miliar Pemkab Blora pada Bank Jateng Cair
"Meskipun
tadinya lawan di Pilpres, Prabowo belakangan bergabung di kabinet dengan Pak
Jokowi. Sementara Anies tadinya di kubu Pak Jokowi, sempat diberhentikan oleh
Jokowi dari posisi Menteri. Kemudian Anies belakangan membelot. Maju jadi
gubernur dan didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi," ujarnya.
"Jadi publik
menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik," tambahnya.
Lebih lanjut, Saiful
juga mengatakan sampai saat ini belum muncul nama lain di bursa calon presiden
2024. Menurutnya, ketiga nama ini merupakan nama yang paling kuat dibanding
bursa capres lainnya.
"Itu kenapa kita pilih tiga nama ini, karena tiga ini yang paling kompetitif. Sementara yang lain masih nol koma," katanya.(Tanti/IST)
0 Comments
Post a Comment