INFOKU, BLORA – Tampaknya melambungnya
harga cabai, tak berimbas pada penjualan bibit tanaman itu.
Permintaan masih stabil
yakni sekitar 30 nampan dengan isi 130 bibit.
Namun, cuaca yang tidak menentu juga bepengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Hujan dan panas yang
tidak teratur ini menjadi tantangan petani, banyak kutu putih yang menyerang
benih, berdampak pertumbuhan pohon dan buah cabai.
Cuaca ini dinilai
memicu cabai mahal, karena cabai kepanasan keriting.
Yune, salah satu
petani bibit hortikultura di Kecamatan Jepon menerangkan, penjualan masih
stabil walaupun harga cabai saat ini sedang naik.
Setiap hari dapat
menjual hingga 30 nampan, isinya sekitar130 bibit. “Kalau paling banyak
penjualan bibit hingga 50 nampan,” tuturnya.
Baca juga : Tunggu Anggaran, Razia Rokok Ilegal di Blora Belum Dilakukan SatpolPP
Yune menjelaskan,
cuaca masih menjadi perhatian bagi pembudidaya. Sebab, bibit yang ditanam perlu
mendapat asupan air yang cukup. Selain itu, juga banyak kutu putih yang
menyerang bibit cabai di tingkat petani hingga berdampak pada pertumbuhan dan
buah cabai.
“Cuaca mempengaruhi,
sekarang capai mahal musimnya gini banyak air jadi keriting kepanasan juga
keriting,” jelasnya.
Begitu juga dengan Susanti,
petani lain menambahkan, pemesan bibit sudah mengjangkau luar daerah seperti
Bojonegoro dan Tuban.
Sedangkan dari dalam
daerah seperti meliputi Cepu, Doplang, Jipangrejo dan Sale.
“Mengelola ini
gampang-gampang sulit, pembeli raja pinter-pinter penawaran,” jelasnya.
Susanti menjelaskan,
dalam budidaya bibit membuat media tanam sendiri, sedangkan ketika kurang, baru
membeli.
Selain di Kecamatan
Jepon, beberapa budidaya tanaman hortikultura juga tersebar di Kecamatan Jiken.
“Untuk yang ini sudah
berjalan satu tahun lebih dengan sepuluh pekerja,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala
Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan Dinas Pangan,
Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora Rosalia Dyah Erawati
mengungkapkan, target luasan panen cabai
merah kriting mencapai 568,35 hektare dengan total produksi berjumlah 53.498
kuintal per hektare.
Sedangkan untuk cabai rawit total luas panen mencapai 158,15 hektare dengan total produksi 13.030,5 kuintal per hektare. (Setyorini/IST)
0 Comments
Post a Comment