INFOKU, BLORA – Dinas Kesehatan
Kabupaten blora baru-baru ini melakukan penyisiran penderita tuberkulosis (TBC)
paru terus.
Berdasar data Triwulan Pertama Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, penderita tuberkulosis paru terdapat 217 jiwa, yang tersebar wilayah kota dan desa.
Penyisiran dan
pendeteksian penyakit berada di empat tempat yakni dua puskesmas dan rumah
sakit.
“Untuk TBC paru per
triwulan pertama akhir Maret berjumlah 271 penderita, Rerata temuan di kota
maupun di desa-desa,” kata Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes
Blora Sutik.
Sutik menjelaskan,
TBC merupakan penyakit sistem pernapasan, disebabkan infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis.
Baca juga : Ini Alasan Kepala Dinkes Blora Inginkan Honorer Menjadi PPPK
Selain paru juga bisa
menyerang tulang dan kelenjar kulit. “Kalau yang paru-paru jika tidak
tertangani bisa berdampak kematian,” bebernya.
Gejala dialami
penderita seperti mutah darah dan batuk tak kunjung sembuh setelah beberapa
minggu.
Sutik menerangkan,
jika penderita langsung mendapat penanganan potensi kesembuhan lebih cepat.
“Ketika ada indeks
kasus kami segera lakukan penanganan, jika batuk harus membuang dahak jangan di
sembarang tempat,” jelasnya.
Baca juga : Tunggu Anggaran, Razia Rokok Ilegal di Blora Belum Dilakukan SatpolPP
Pihaknya mengaku
tetap melakukan penyisiran dan pemeriksaan dengan skrining, seperti di
pesantren, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Kalau ditemukan yang
batuk dari dua minggu diambil dahaknya dan dikirim ke puskesmas, untuk
dilakukan tes cepat molekuler.
Saat ini siapkan
penanganan di Puskesmas Ngawen dan Randublatung. Serta RSUD Blora dan RSUD
Cepu.
“Kami berusaha meningkatkan penemuan melalui skrining, pemeriksaan kontak pasien,” tuturnya. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment