INFOKU, BLORA - Meski masih lama Partai
politik (parpol) di Blora harus bersiap Pemilu 2024, karena menurut rencana
pendaftaran dan verifikasi parpol dijadwalkan akhir Juli.
Pemilu 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Blora memproyeksikan butuh 1.770 petugas dan diperkirakan 2.900 tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora M. Hamdun menjelaskan, tahapan Pemilu 2024
sudah masuk penyusunan program dan anggaran di KPU pusat dan KPU provinsi.
Sedangkan di daerah
masih intes rapat koordinasi. Selain itu mempersiapkan pendaftaran dan
verifikasi parpol pada 29 Juli.
“Persisnya 29 Juli
mulai dibuka pendaftaran parpol sampai akhir Desember,” jelasnya kemarin
(15/6).
Hamdun mengatakan,
meski sudah ada penetapan tanggal pendaftaran, aturan lengkap mengatur lebih
rinci tahapan-tahapan belum turun.
Baca juga : PAW Anggota DPRD Terus Berlanjut, Kali Ini Diajukan PKB Blora
Pihaknya belum bisa
menyampaikan kepada parpol di daerah. “Yang ada di PKPU (peraturan KPU) saat
ini baru mengatur verifikasi dimulai, belum sampai detail,” tuturnya.
Terkait anggaran
penyelenggaraan pemilu di daerah, Hamdum menegaskan kewenangan KPU pusat.
KPUK setempat hanya
mengirimkan jumlah proyeksi pemilih, banyaknya TPS, dan badan ad hoc tiap
kecamatan.
“Poin-poin itu
digunakan KPU pusat untuk menentukan besaran anggaran dibutuhkan daerah,”
jelasnya.
Baca juga : Ini Alasan Kepala Dinkes Blora Inginkan Honorer Menjadi PPPK
Nantinya, setiap
kecamatan ada badan ad hoc dengan jumlah 5 orang.
Sehingga butuh 80
badan ad hoc dan tiga sekretariat. Sedangkan di desa terdapat tiga PPS dan tiga
sekretariat.
Jika dikalikan dengan
295 desa terdapat 1.770 petugas dibutuhkan. Dari perhitungannya, pemilu
mendatang membutuhkan sekitar 2.900 TPS.
“Kami rutin
koordinasi baik tingkat provinsi dan pusat,” jelasnya.
Hamdun menjelaskan,
anggaran yang diusulkan KPU RI sedang dibahas dengan komisi dua DPR RI.
Nilainya berjumlah Rp 76,6 triliun. Namun jumlah tersebut belum disepakati karena Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta untuk dilakukan rasionalisasi anggaran lagi. (Endah/IST)
0 Comments
Post a Comment