Pasar Mulyorejo Baru Tidak Bisa Menampung Semua Pedagang

 

INFOKU, BLORA Walau sudah Selesai ternyata bangunan baru Pasar Mulyorejo Kecamatan Cepu tidak mampu menampung banyaknya pedagang.

Penempatannya diprioritaskan bagi pedagang mempunyai surat.

Sedangkan pedagang tidak mempunyai surat rela mendirikan bangunan sendiri di samping pasar.

Sumiyati, pedagang Pasar Mulyorejo tidak mengantongi surat pasar terpaksa mendirikan bangunan sendiri dengan memakai bambu sebagai penyangga.

Ia sehari-hari berjualan ragam sayuran untuk olahan rumah tangga. “Tidak dapat bagian karena tidak ada surat dari pengelola pasar,” ungkapnya.

Baca juga : Diduga Korupsi Hingga Milyaran, Pasangan Suami Istri Anggota Polres Blora Ditahan

Ia menjelaskan, dibanding dengan pasar sebelum dibangun, tempat barunya tersebut masih minim pengunjung. Pembeli lebih memilih beli dagangan di dalam bangunan pasar baru. Tentu hal itu berdampak pemasukan.

“Kalau dibandingkan, ya ramai dengan pedagang di dalam, bagian ini ya ditempati saja,” keluhnya.

Sisniati pedagang mendapat kios mengaku, pedagang yang tidak mendapat bidak di dalam, membangun sendiri di samping pasar.

Meski sudah membangun tempat sendiri, beberapa pedagang masih berjualan lesehan di dalam.

“Karena pembeli enggan turun, lebih memilih yang ada di dalam,” jelasnya.

Koordinator Pasar Mulyorejo Hartono menjelaskan, pedagang yang berhak menempati bidak pasar baru mempunyai surat.

Sedangkan yang tidak ada surat, membangun sendiri bangunan di samping pasar. Pihaknya mengaku hanya mengatur jarak dua meter antar bangunan.

Baca juga : Masyarakat Kecele, Sejumlah Bilik di Mal Pelayanan Publik Blora Masih Kosong

 “Kami hanya mengatur, dan menyedikan tempat karena di dalam sudah penuh,” terangnya.

Hartono memaparkan, terdapat 96 bidak saat ini ditempati pedagang di dalam, dengan sistem pengundian memperoleh tempat.

Sebelumnya terdapat 84 pedagang mengantongi surat, sedangkan sisa 12 bidak yang kosong diundi lagi. Diperuntukkan pedagang belum mempunyai surat.

“Sedangkan yang di luar sekitar 65-an pedagang,” tuturnya. Ia mengaku, proses penempatan bidak dilakukan dengan adil.

Mempertimbangkan kepemilikan surat. Saat ini belum ada penarikan retribusi, hanya uang sapon atau kebersihan tiap hari seribu. Penempatannya sejak pertengahan sebelum puasa. (Endah/IST)


Post a Comment

0 Comments